Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Warga Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Minta Normalisasi Sungai Garit

warga-desa-alasmalang-kecamatan-singojuruh-minta-normalisasi-sungai-garit
Warga Desa Alasmalang Kecamatan Singojuruh Minta Normalisasi Sungai Garit
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Sedimen material pasir dan batu di sungai sekitar Dam Garit, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh sudah menumpuk lagi. Dan itu membuat warga khawatir akan terjadi banjir seperti tahun 2018 dan 2023 bila debit air tinggi, Rabu (2/10). Apalagi, Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG), memprediksi Banyuwangi akan memasuki musim hujan di akhir Oktober ini.

Kekhawatiran warga itu memang wajar. Setiap turun hujan deras, air sungai di Dam Garit itu meluap ke jalan. Jika parah bisa meluber ke pemukiman warga. “Itu karena sedimen pasir dan batu di sungai menumpuk,” kata Kepala Desa Alasmalang, Abdul Munir.

Menurut Munir, ketika debit air tinggi karena turun hujan deras di daerah hulu, warga di Dusun Karangasem menjadi yang paling terdampak. “(Dusun) Karangasem ini berbatasan langsung dengan sungai. Jika air sungai meluap, pasti meluber ke pemukiman warga di situ,” ucapnya.

Untuk mengantisipasi banjir itu, Munir mendesak pada Dinas Pengairan Banyuwangi melalui Koordinator Sumber Daya Air (Korsda) Singojuruh untuk segera melakukan normalisasi. “Kami berharap sedimen di sungai bisa segera dikeruk (normalisasi), agar warga tenang,” ucapnya.

Desakan warga agar sedimen di Sungai Garit bisa segera dinormalisasi, juga datang dari kelompok masyarakat (Pokmas) setempat. “Kami khawatir bila tidak segera dikeruk, kejadian seperti 2018 (banjir bandang besar di lokasi itu) kembali terulang,”kata Ketua Pokmas, Baidowi, 43.

Baca Juga: Isi Libur Akhir Pekan Sambil Bermain Air di Saluran Irigasi, Korsda Tegaldlimo: Hati-Hati Karena Debit Meningkat!

Baidowi mengaku mengajukan surat untuk melakukan pengerukan sedimen di lokasi itu secara mandiri. Sebab, sedimen di sekitar Dam Garit tidak akan mampu dibersihkan Korsda sendiri. “Kami mengajukan surat ke Dinas Pengairan sudah hampir setahun,” katanya.

Menurut Baidowi, nanti sedimen yang dikeruk oleh Pokmas tidak akan dijadikan keuntungan pribadi. Tapi akan dikelola untuk kebutuhan masyarakat seperti uruk jalan penguhubung Dusun Bangunrejo, dan uruk jalan makam di Garit. Hanya saja, rencana itu terganjal masalah perizinan. Apalagi di lokasi Korsda Singojuruh dekat Dam Garit tidak ada kantong penampungan sedimen. “Tempat menaruh sedimennya masih penuh, jadi harus memindahkan itu dulu,” ujarnya.

Korsda Singojuruh, Suwarsini menyambut baik rencana Pokmas yang akan melakukan normalisasi sedimen di Sungai Garit. Apalagi, hingga kini belum diketahui kapan jadwal normalisasi akan dilakukan oleh Dinas Pengairan. “Infonya untuk normalisasi sedimen ini akhir tahun,” ucapnya.

Hanya saja, Suwarsini menyebut Korsda meminta Pokmas untuk bisa mengajukan izin langsung ke Kantor Dinas Pengairan Banyuwangi. “Saya minta Pokmas mengajukan surat terlebih dahulu, kalau sudah ada izinnya, saya berani memperbolehkan,” dalihnya.(sas/abi)