Rusak Gembok Kandang, Korban Rugi Rp 50 Juta
GLAGAH – Setelah diobok-obok pencuri kendaraan bermotor, wilayah Glagah kembali jadi sasaran aksi kejahatan. Kali ini spesialis pencurian hewan (curwan) beraksi di Kelurahan Banjarsari. Dalam aksinya, spesialis curwan tersebut menggondol tiga ekor sapi jenis Limousin milik warga di RT02/RW02 Dusun Krajan, Kelurahan Banjarsari, Glagah juga raib digondol maling.
Akibat pencurian ini, korban mengalami kerugian mencapai Rp 50 juta. Hilangnya hewan ternak itu kali pertama diketahui oleh Sabar, 59, pemilik tiga ekor sapi pukul 05.00, Senin (27/2). Korban mengetahui tiga sapinya hilang saat akan memberi makan rumput pada pagi hari.
Saat itu dia curiga karena melihat pintu kandang sapi yang tidak jauh dari rumahnya itu sudah rusak seperti dicongkel. Penasaran kunci gembok rusak, Sabar akhirnya membuka pintu kandang yang terbuat dari seng tersebut. Betapa kagetnya Sabar saat membuka pintu, tiga ekor sapinya sudah tidak ada di kandang yang terbuat dari tembok batako tersebut.
”Hilangnya kira- kira pukul 01.00–04.00 subuh. Tidak ada suara mencurigakan malam hari itu, saya dan suami sedang tertidur lelap,” ungkap Kuswani, 54, istri Sabar. Kuswani menambahkan, saat suaminya tahu bahwa dia menjadi korban pencurian, pria yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang bangunan itu langsung memberi kabar kepada keluarga dan tetangga.
Mereka sempat menyelidiki sendiri di mana jejak kawanan maling menggondol tiga sapinya. Ternyata maling sapi itu tidak melewati jalan utama, melainkan melewati ladang persawahan milik warga yang tembus ke jalan raya di sebelah barat patung Barong.
Jejak-jejak maling ini terendus oleh warga karena ada beberapa kawat di ladang buah naga milik warga yang sengaja dipotong oleh kawanan pencuri untuk dijadikan akses jalan keluar. Jejak kaki sapi yang masih basah setelah melitasi sungai juga terlihat di ladang padi dan kentang milik warga di Dusun Krajan, Banjarsari.
”Tiga sapi yang hilang, dua sapi betina dewasa dan yang satunya masih anakan kira-kira usia 1,5 bulan. Salah satu dari sapi dewasa ada yang hamil muda,” jelas Kuswani saat ditemui di rumahnya kemarin. Pemilik sapi dan warga mengindikasi, tiga ekor sapi yang hilang itu dituntun oleh pelaku dan diseret melewati ladang persawahan dan menyeberang sungai. Kemudian sapi diangkut ke dalam sebuah pikap yang sudah stand by di jalan raya.
Atas hilangnya sapi milik pasutri Sabar dan Kuswani ini, korban mengalami kerugian hingga Rp 50 juta. ”Sapi saya warna merah belang putih semua. Baru saja pulang rawat inap di rumah sakit karena sakit lambung, kami terkena musibah lagi. Mudah-mudahan Pak Polisi bisa cepat menemukan pelaku dan sapi saya,” harap Kuswani.
Ibu dua anak ini juga mencurigai bahwa pelaku sudah mengetahui seluk beluk lokasi kandang sapi yang ada di seberang sungai Kedung Jaran tersebut. Sebab, tidak jauh dari kandang sapi miliknya, ada juga kandang sapi milik warga lain. Di sana ada sekitar tujuh sapi, akan tetapi maling lebih memilih sapi milik pasutri Sabar dan Kuswani untuk dicuri.
”Sapi tetangga saya itu masih kecil-kecil, mungkin malingnya lebih memilih sapi saya karena lebih besar ukurannya. Malingnya sepertinya sudah survei lokasi sebelumnya,” terangnya. Kapolsek Glagah AKP Ibnu Mas’ud mengatakan, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait hilangnya tiga sapi milik warga ini.
Dari hasil olah TKP, sebelum menggondol sapi, pelaku memang terlebih dahulu merusak kunci gembok kandang dengan cara mencongkel, kemudian tali pengikat sapi di dalam kandang dipotong paksa oleh pelaku. ”Kita masih lakukan penyelidikan untuk memburu pelaku. Sapi yang hilang mayoritas berwarna cokelat kemerahan dengan belang putih,” tegas mantan Kapolsek Gambiran tersebut. (radar)