Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Temukan Keris Kecil Dekat Sumber Air Dusun Pekiringan, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono

temukan-keris-kecil-dekat-sumber-air-dusun-pekiringan,-desa-sumbersari,-kecamatan-srono
Temukan Keris Kecil Dekat Sumber Air Dusun Pekiringan, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – SUMBER air bersih di lahan milik Susiyono, 49, warga Dusun Pekiringan, Desa Sumbersari, Kecamatan Srono menyimpan banyak misteri. Selain kemunculannya yang tak terduga pada 1975, di lokasi itu dulunya juga kerap digunakan warga untuk mencari benda pusaka.

Pemilik lahan Susiyono menyampaikan saat sumber air itu ditemukan masih anak-anak. Ia sering diajak ayahnya, Buamin ke tepi sungai itu setiap habis dari sawah. Sumber air itu, sering dibuat tempat bermain anak-anak. “Saat itu belum terpikir untuk dimanfaatkan kebutuhan keluarga,” katanya Minggu (6/10).

Setelah menemukan sumber itu, terang dia, almarhum bapaknya kemudian membuat corong air guna mengalirkan air tanah itu menggunakan bambu. “Dulu masih bambu, sekitar 2010 direnovasi warga. Uangnya iuran, dibuat beli pipa dan semen untuk membuat tangga,” kata Susiyono.

Sumber air yang bisa langsung diminum ini, juga tidak luput dari perhatian pabrik air minum besar yang ada di Banyuwangi. Menurut Susiyono, Pabrik air minum Air Gunung Asli (AGA) pernah datang untuk mencoba membeli lahannya tersebut seharga Rp 100 juta. “Sama bapak tidak boleh dijual, karena memang diperuntukkan untuk warga,” terangnya.

Baca Juga: Sumber Air Dipercaya Berkasiat, Bisa Langsung Diminum, Tak Berlumut Meski Sebulan Disimpan

Di awal kepemimpinan Kepala Desa Sumbersari, Khamdan pada 2014, sempat ada proyek yang akan digunakan untuk mengalirkan air dari sumber ke rumah warga. “Dulu katanya ada rekanan desa, akan dialirkan ke rumah warga tapi bayar perbulan. Warga sini tidak sepakat, akhirnya tidak jadi,” ucapnya.

Susiyono juga menyinggung masalah klenik yang sempat muncul di sumber air itu. Lokasi sumber air itu dulunya sering dijadikan spot mencari benda pusaka oleh warga. “Dulu banyak ucok bakal, banyak sajen di situ. Malemnya ternyata banyak orang yang cari gaman,” sebutnya.

Banyaknya orang yang mencari pusaka, sempat membuat ibu Susiyono, Ny Suji merasa khawatir. Ia tidak ingin sumber air yang ada di lahannya jadi tempat syirik seperti itu. “Emak yang tahu kalau ada sajen-sajen, bilang kalau gaman di tempat itu tidak mau diambil,” jelasnya.

Ibunya, jelas dia, pada 2018 menemukan keris kecil di atas batu, tepat di belakang sumber air. Keris itu ditemukan sore hari mennjelang magrib. “Setelah kerisnya ditemukan dikasihkan saya, sampai sekarang sudah tidak pernah ada yang cari-cari pusaka di situ,” terangnya.

Susiyono sendiri tidak mengetahui apa kegunaan keris kecil dengan gagang berbentuk burung itu. “Selama ini saya simpan di rumah, setiapp Syuro diberi minyak oleh tetangga yang tahu semacam itu,” pungkasnya.(sas/abi)