Dengan meninggalnya Nursitatik, berarti sudah dua jamaah asal Banyuwangi yang meninggal di Makkah. Sebelumnya, Hasan Ahmad dari Licin meninggal setelah melaksanakan wukuf di Arafah. Hasan yang sakit sejak di Asrama Haji Sukolilo, Surabaya, juga meninggal di BPHI Makkah.
Sebelum meninggal, Nursitatik yang masuk kelompok terbang (kloter) 74 itu dirawat di BPHI sejak 18 Oktober 2012 lalu. Dia menderita penyakit hiperglikemi. Almarhumah yang sempat dibawa ke rumah sakit An-Nur itu dimakamkan di Tsuroya Almarhumah sudah melaksanakan safari wukuf, sedangkan tawaf dan sa’i akan menggunakan badal (pengganti),” ujar petugas haji dari Kemenag Banyuwangi, Gufron Mustofa.
Saat almarhumah masih menjalani perawatan di BPHI di Makkah, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang kini juga melaksanakan ibadah haji sempat membesuk. “Bupati Anas menyempatkan berdoa dan memberi semangat kepada almarhumah,” terang Herman, salah satu pembimbing KBIH Sabilillah.
Sementara itu, jamaah asal Banyuwangi mulai banyak yang mengeluh sakit. Setiap hari, sekitar 35 orang hingga 45 orang datang ke posko kesehatan untuk memeriksakan diri. “Tetapi, kesehatan jamaah haji tetap terpantau,” jelas Gufron Mustofa. Sakit yang diderita jamaah pada umumnya ringan, seperti batuk dan pilek. Di antara jamaah juga ada yang mengalami gangguan diabetes melitus ringan. “Setiap hari ada yang datang ke posko kesehatan untuk berobat,” tandas Gufron. (radar)