Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Puluhan Siwa Terjaring Razia Zebra dengan Sasaran Para Pelajar di Wilayah Genteng Banyuwangi

puluhan-siwa-terjaring-razia-zebra-dengan-sasaran-para-pelajar-di-wilayah-genteng-banyuwangi
Puluhan Siwa Terjaring Razia Zebra dengan Sasaran Para Pelajar di Wilayah Genteng Banyuwangi

RadarBanyuwangi.id – Unit Lantas Polsek Genteng menggelar Operasi Razia Zebra 2024 dengan sasaran para pelajar, Rabu (16/10) pagi. Dalam operasi ini, polisi memeriksa kendaraan di depan SMPN 3 Genteng yang berlokasi di Dusun Jalen, Desa Setail, Kecamatan Genteng.

Puluhan siswa yang berangkat ke sekolah dengan naik motor, terjaring razia karena motornya banyak yang tidak standar, tidak mengenakan helm, dan tidak membawa STNK. “Banyak kecelakaan dengan korban pelajar, operasi ini untuk preventif,” kata Kanit Lantas Polsek Genteng, Ipda Enita Dwi Rahayu.

Menurut Enita, kecelakaan lalu lintas di wilayah Kecamatan Genteng dan sekitarnya terbilang cukup tinggi. Dalam kecelakaan itu, korbannya banyak para pelajar. “Banyak pelanggaran lalu lintas dari kalangan pelajar, Operasi Zebra 2024 kita menyasar pelajar,” ujarnya.

Operasi Zebra Semeru 2024, jelas dia, berlangsung selama 14 hari. Target dalam operasi ini pengendara di bawah umur, tidak memakai helm, dan penggunaan ponsel saat berkendara. Tilang manual dan elektronik juga akan diterapkan untuk ketertiban berlalu lintas. “Operasi kita laksanakan di SMPN 3 Genteng, nanti ke sekolah lainnya,” cetusnya.

Baca Juga: Terlilit Utang di Bank, Warga Siliragung Banyuwangi Nekat Gantung Diri

Ipda Enita menyatakan pentingnya tindakan pencegahan, khususnya di kalangan pelajar. Hal ini untuk mencegah peningkatan angka pelanggaran dan kecelakaan yang melibatkan siswa. “Dalam Operasi Zebra 2024 diawali dari pelajar,” katanya.

Menurut Enita, dari data yang ada di kantornya selama satu bulan terakhir, ada 17 kecelakaan yang melibatkan siswa. Dari jumlah kecelakaan itu, satu korban meninggal dunia. “Angka kecelakaan yang melibatkan pelajar masih sangat tinggi,” ungkapnya.

Selama satu minggu ke depan, pihaknya hanya memberikan imbauan dan edukasi kepada masyarakat terutama pelajar. Selanjutnya, sanksi tegas berupa tilang akan diberlakukan sebagai bentuk pendisiplinan pengguna jalan demi keselamatan bersama. “Kami tidak segan menilang jika pelanggaran terus terjadi,” tegasnya.

Para pelajar, alnjut dia, sering menggunakan kendaraan yang tidak memenuhi standar dan tidak memperhatikan keselamatan. Mereka diingatkan untuk segera memulihkan kondisi motornya sesuai standar. “Kami masih memberikan toleransi kepada yang melanggar, tapi harus segera memperbaiki kendaraannya,” ujarnya.

Kepala SMPN 3 Genteng, Dwi Ane Wulandari mengatakan, selama ini sekolah sudah sering mengingatkan pada para siswa untuk tertib berlalu lintas. Tapi nyatanya,  masih ada pelajar yang nekat memodifikasi motor dan melanggar aturan. “Ini sosialisasi taat berkendara, kita kerjasama dengan polisi,” cetusnya.

Dwi menyebut sekolah telah mengambil langkah seperti memanggil orang tua siswa, tetapi beberapa pelanggar lalu lintas tetap ada dan ada yang mengulangi lagi. “Sudah kita tegur, tapi masih ada yang nekat,” kata Dwi.(rei/abi)

Exit mobile version