Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Pulihkan dan Berdayakan Pasien ODGJ, Pemkab Banyuwangi Buka Layanan Posyandu Jiwa

pulihkan-dan-berdayakan-pasien-odgj,-pemkab-banyuwangi-buka-layanan-posyandu-jiwa
Pulihkan dan Berdayakan Pasien ODGJ, Pemkab Banyuwangi Buka Layanan Posyandu Jiwa
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Terobosan dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk menangani pasien dengan gangguan mental atau orang dengan gangguan jiwa (ODGJ). Selain mendapat pelayanan pemulihan kesehatan mental, mereka juga dilatih dan diberdayakan sesuai dengan passion masing-masing. 

Dengan melibatkan relawan dari masyarakat sekitar serta pendampingan dan pengawasan tim kesehatan jiwa dari Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas), para pasien ODGJ ini diberdayakan. Ada yang diarahkan sebagai pelaku seni, penjahit, hingga usaha kuliner. 

Bupati Ipuk Fiestiandani berkesempatan melihat langsung keahlian para pasien dengan gangguan mental tersebut saat menampilkan seni jaranan di Balai Dusun Karangrejo, Desa/Kecamatan Cluring pada Kamis (27/6). Tepatnya saat Ipuk menjalani program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di wilayah tersebut.

Pasien dengan ganguan jiwa itu ada yang berperan sebagai penabuh gamelan, ada juga yang menjadi penari jaranan buto. “Ini program yang sangat baik. Selain kesehatan mentalnya dipulihkan, para pasien ODGJ juga diberdayakan sehingga lebih mudah bagi mereka diterima masyarakat. Lewat program ini, para pasien ODGJ mendapat dukungan warga sekitar, harapannya bisa segera pulih,” ujar Bupati Ipuk. 

Program Posyandu Kesehatan Jiwa ini digagas oleh Puskesmas Benculuk, Kecamatan Cluring. Program ini melibatkan masyarakat sekitar yang tergabung dalam relawan “Kader Jiwa”. Mereka bertugas membantu tim kesehatan jiwa dari Puskesmas. 

Saat ini total ada 10 kader jiwa yang terlibat. Para kader ini akan menyampaikan informasi terkait keberadaan dan perkembangan kondisi pasien lalu menginformasikan kepada tim Puskesmas ketika ada suspek ODGJ baru di masyarakat.

Kepala Puskesmas Benculuk Tatiek Setyaningsih menuturkan, setelah mendapatkan informasi, tim akan meninjau langsung ke lapangan. “Kami akan melakukan skrining untuk memastikan apakah memang mengalami gangguan mental atau tidak. Skrining juga diperlukan untuk menentukan jenis penanganan yang sesuai dengan kondisi pasien,” kata dia.

Warga yang dinyatakan mengalami gangguan mental akan dilakukan penanganan lanjutan. Seperti pemberian obat dan terapi mental oleh tenaga perawat jiwa. “Dalam terapi kami, selain ada obat yang harus diminum secara rutin, mereka juga kita beri kesibukan sesuai dengan bakat dan minatnya,” tutur Tatiek.

Saat ini ada 14 pasien ODGJ yang aktif memeriksakan diri ke Posyandu Jiwa di Puskesmas Benculuk. Tim juga siaga 24 jam jika sewaktu-waktu ada laporan dari warga. (sgt)