RadarBanyuwangi.id – Tanaman kelapa mendominasi pesisir Banyuwangi. Ini peluang besar bagi masyarakat untuk memproduksi berbagai produk pertanian. Dari buah kelapa hingga pemanfaatan daun dan pohon, semua memberikan nilai tambah bagi ekonomi lokal.
Kelompok masyarakat di Desa Labanasem, Kecamatan Kabat, memanfaatkan limbah dan sisa kelapa untuk menciptakan kerajinan tangan yang bernilai tinggi. Produk-produk seperti cobek, uleg, piring, dan mangkok telah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. “Kami telah melakukan ini sejak tahun 1980-an, dan kini produk kami telah menjangkau pasar lokal hingga lintas kabupaten,” ungkap ketua PKM Dosen Poliwangi Jurusan Teknik Mesin, Chairul Anam.
Pemerintah Desa Labanasem memberikan dukungan yang kuat terhadap usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut. Dukungan ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi desa secara keseluruhan. “Kami percaya keberhasilan UMKM akan memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat,” katanya.
Sebagai upaya meningkatkan kualitas produk kerajinan, program peningkatan teknologi terus dilakukan. Salah satu inovasi terkini penggunaan mesin CNC Laser UV 3 axis. “Dengan mesin ini, kami dapat membuat branding yang menarik pada produk, sehingga produk kami terlihat lebih profesional,” ujarnya.
Baca Juga: Sedimen Pasir Menumpuk hingga Satu Meter dan Kerikil di sekitar Dam Garit, Desa Alasmalang, Kecamatan Singojuruh
Dengan adanya mesin CNC Laser UV, nama Desa Labanasem diharapkan semakin dikenal di pasar lokal, nasional, dan internasional. Inovasi ini membuka peluang bagi perajin untuk bersaing lebih baik. “Kami ingin produk kami diakui dan dihargai lebih luas,” ungkapnya.
Melimpahnya bahan baku kelapa memberikan potensi besar untuk pertumbuhan UMKM. Penggunaan limbah kelapa menjadi solusi kreatif yang menguntungkan bagi perajin. “Kami yakin, dengan memanfaatkan sumber daya lokal, kami dapat mencapai keberlanjutan ekonomi,” cetusnya.
Mesin CNC Laser UV 3 axis, jelas di, dirancang untuk mempermudah proses pembuatan ukiran dan branding. Proses yang lebih efisien diharapkan dapat meningkatkan nilai ekonomis produk kerajinan. “Kami percaya inovasi ini akan membawa perubahan signifikan bagi hasil kerajinan kami,” katanya.
Selain itu, penggunaan teknologi modern juga menciptakan peluang untuk diversifikasi produk. Perajin dapat mengeksplorasi berbagai desain dan bentuk baru yang lebih menarik. “Kami sangat antusias untuk melihat bagaimana kreativitas kami dapat berkembang dengan teknologi ini,” ungkapnya.(rei/abi)
