Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Pilah Sampah Sesuai Jenisnya Bisa Bernilai Rupiah: Begini Penampakan Pengelolaan di TPS Terpadu Desa Balak Banyuwangi

pilah-sampah-sesuai-jenisnya-bisa-bernilai-rupiah:-begini-penampakan-pengelolaan-di-tps-terpadu-desa-balak-banyuwangi
Pilah Sampah Sesuai Jenisnya Bisa Bernilai Rupiah: Begini Penampakan Pengelolaan di TPS Terpadu Desa Balak Banyuwangi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Sampah jika dipilah sesuai jenisnya, ternyata bisa bernilai tinggi. Itulah yang ditunjukkan di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) , Desa Balak, Kecamatan Songgon, Jumat (28/6). Berbagai jenis sampah rumah tangga yang terkumpul, sebelum dibuang residunya dipilah sesuai jenisnya dan bisa menghasilkan uang.

Ratusan ton sampah dari para pelanggan yang dibawa motor roda tiga oleh petugas, saat masuk ke lokasi TPST Balak langsung ditimbang.

Sampah itu selanjutnya akan akan melewati mesin untuk dipilah sesuai jenisnya, sampah organik dan anorganik. Untuk sampah organik akan langsung terhubung dengan mesin pencacah dan menjadi kompos.

“Kalau pas musim buah, banyak kulit buah yang dibuang, semuanya dicacah menggunakan mesin sampai halus dan jadi kompos,” ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Persampahan, Amrullah.

Untuk sampah anorganik, terang di, juga melalui mesin dan harus dipilah secara manual oleh petugas. Ada 32 jenis sampah, di antaranya kresek warna, karung, kresek bening, botol kaca, alemunium, kardus, kertas, duplex, emberan, putihan botol, botol yakult, botol PET, kerasan, dan tetrapak.

“Kalau sampah anorganik sudah terpilah dengan baik dari rumah tangga akan memudahkan petugas pemilah,” katanya.

Baca Juga: Bank Indonesia Jember Gelar Sekarkijang Creative Fest 2024: Ini Daftar Kegiatannya

Untuk bisa mengumpulkan sampah sesuai jenisnya hingga terkumpul banyak, terang dia, membutuhkan waktu lumayan lama.

Sampah anorganik yang telah dipilah, kemudian dipress atau dipadatkan berbentuk kubus sesuai dengan jenisnya. “Contoh sampah yang bernilai jual di antaranya jenis sampah duplex dan sampah plastik kresek warna,” terangnya.

Baca Juga: Dukung Pemberantasan Perjudian, BRI Aktif Blokir Ribuan Rekening Terindikasi Penampungan Judi Online

Satu press kubus sampah duplex, lanjut dia, bisa mencapai 250 kilogram. Sedangkan untuk satu press kubus sampah plastik kresek warna sekitar 160 kilogram.

“Kalau sampah plastik kresek warna biasanya akan didaur ulang menjadi kresek hitam, dan sampah duplex dijadikan kotak nasi atau kardus lagi,” jelasnya.

Sampah yang telah dipilah memiliki nilai jual. Sudah ada pembeli yang siap menampung dan membeli. Tak ada satupun sisa sampah yang ditampung di TPST Balak.

Sampah yang tidak diproses kembali dikumpulkan, lalu dibawa ke tempat penampungan akhir (TPA). Dan ini jumlahnya sangat kecil.


Page 2

Sabtu, 29 Juni 2024 | 05:30 WIB


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Sampah jika dipilah sesuai jenisnya, ternyata bisa bernilai tinggi. Itulah yang ditunjukkan di Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu (TPST) , Desa Balak, Kecamatan Songgon, Jumat (28/6). Berbagai jenis sampah rumah tangga yang terkumpul, sebelum dibuang residunya dipilah sesuai jenisnya dan bisa menghasilkan uang.

Ratusan ton sampah dari para pelanggan yang dibawa motor roda tiga oleh petugas, saat masuk ke lokasi TPST Balak langsung ditimbang.

Sampah itu selanjutnya akan akan melewati mesin untuk dipilah sesuai jenisnya, sampah organik dan anorganik. Untuk sampah organik akan langsung terhubung dengan mesin pencacah dan menjadi kompos.

“Kalau pas musim buah, banyak kulit buah yang dibuang, semuanya dicacah menggunakan mesin sampai halus dan jadi kompos,” ungkap Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Persampahan, Amrullah.

Untuk sampah anorganik, terang di, juga melalui mesin dan harus dipilah secara manual oleh petugas. Ada 32 jenis sampah, di antaranya kresek warna, karung, kresek bening, botol kaca, alemunium, kardus, kertas, duplex, emberan, putihan botol, botol yakult, botol PET, kerasan, dan tetrapak.

“Kalau sampah anorganik sudah terpilah dengan baik dari rumah tangga akan memudahkan petugas pemilah,” katanya.

Baca Juga: Bank Indonesia Jember Gelar Sekarkijang Creative Fest 2024: Ini Daftar Kegiatannya

Untuk bisa mengumpulkan sampah sesuai jenisnya hingga terkumpul banyak, terang dia, membutuhkan waktu lumayan lama.

Sampah anorganik yang telah dipilah, kemudian dipress atau dipadatkan berbentuk kubus sesuai dengan jenisnya. “Contoh sampah yang bernilai jual di antaranya jenis sampah duplex dan sampah plastik kresek warna,” terangnya.

Baca Juga: Dukung Pemberantasan Perjudian, BRI Aktif Blokir Ribuan Rekening Terindikasi Penampungan Judi Online

Satu press kubus sampah duplex, lanjut dia, bisa mencapai 250 kilogram. Sedangkan untuk satu press kubus sampah plastik kresek warna sekitar 160 kilogram.

“Kalau sampah plastik kresek warna biasanya akan didaur ulang menjadi kresek hitam, dan sampah duplex dijadikan kotak nasi atau kardus lagi,” jelasnya.

Sampah yang telah dipilah memiliki nilai jual. Sudah ada pembeli yang siap menampung dan membeli. Tak ada satupun sisa sampah yang ditampung di TPST Balak.

Sampah yang tidak diproses kembali dikumpulkan, lalu dibawa ke tempat penampungan akhir (TPA). Dan ini jumlahnya sangat kecil.

Exit mobile version