ROGOJAMPI – Menjelang Ramadan, perajin anyaman bambu di Desa Gintangan, Kecamatan Rogojampi, mulai kebanjiran order. Salah satu yang banyak dipesan konsumen adalah keranjang parcel. Bahkan, peningkatan jumlah pesanannya mencapai 100 persen. Untung Hermawan, pemilik Aulia Handy Craft Gintangan mengatakan, belakangan ini memang banyak pesanan tempat parcel berbahan bambu.
Saking banyaknya pesanan, sampai-sampai dia tidak berani berjanji kepada pemesan terkait waktu pengerjaan. “Yang lama proses menganyamnya. Merangkainya cukup cepat,” kata Untung. Menganyam bambu butuh keahlian khusus, ketelitian, dan kejelian. Sementara itu, tenaga penganyam bambu di Desa Gintangan sangat terbatas. Sebab, regenerasi penganyam bambu di Desa Gintangan sangat sedikit.
“Kini yang menganyam sebagian besar ibu rumah tangga, dan orang tua. Anak remaja sedikit dan bisa dihitung jari,” sebutnya. Sementara itu, banyak pesanan yang datang dari pengusaha asal Surabaya, Sidoarjo, dan Pasuruan. Satu keranjang parcel harganya bervariasi mulai Rp 25 ribu sampai Rp 40 ribu. “Tergantung motif, jenis bahan, dan tingkat kesulitan,” tuturnya. (radar)