Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Pencurian Celana Dalam Sempat Diduga Mistis, Lokasi Terkenal Wingit

pencurian-celana-dalam-sempat-diduga-mistis,-lokasi-terkenal-wingit
Pencurian Celana Dalam Sempat Diduga Mistis, Lokasi Terkenal Wingit
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Kasus pencarian celana dalam di Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, ternyata sudah berlangsung lama. Malahan, warga menyebut kejadian ini sudah ada sejak setahun lalu, dan pelakunya juga belum diketahui.

Aksi pencurian celana dalam ini, sudah lama diresahkan warga. Mereka ada yang mengaitkan dengan hal mistis, karena banyak celana dalam ditemukan di sekitar pohon bambu yang daerahnya oleh warga dikenal angker. “Punyaan sering hilang, juga warga lainnya, ditemukan di pinggir sungai dekat pohon bambu,” terang Wiwit Umayatun, 31, salah satu korban asal Dusun Panjen, Desa Jambewangi.

Menurut Wiwit, lokasi tempat ditemukan celana dalam dekat pohon bambu samping sungai itu, oleh masyarakat dikenal wingit. Dan itu membuat kecurigaan akan adanya campur tangan makhluk halus. “Celana dalam ditemukan di lahan bambu yang wingit, ini sudah lama, mungkin sejak setahun lalu,” ujar Wiwit.

Baca Juga: ‘Ninja’ Beraksi di Desa Jambewangi Banyuwangi, Emak-Emak Resah, Celana Dalam di Jemuran Kerap Hilang

Wiwit dan beberapa korban sempat mengira pencurian ini adalah ulah makhluk gaib. Untuk membuktikannya, mereka memutuskan menjemur pakaian dalam di dalam rumah. “Saat dipindah ke dalam rumah dari pagi sampai malam, celana dalam aman, berarti bukan ulah makhluk halus, tapi ulah manusia,” ungkapnya.

Selama aksi teror ini, Wiwit mengaku kehilangan hampir seluruh celana dalamnya. Saking seringnya dicuri, ia nyaris tidak memiliki cadangan celana dalam di rumah. “Saya sampai kehabisan stok celana dalam,” keluhnya.

Warga merasa malu untuk melaporkan kejadian ini kepada pihak berwenang. Minimnya pemasangan kamera pengawas di lingkungannya, membuat pelaku pencurian semakin leluasa melakukan aksinya. “Warga merasa malu, jadi tidak ada yang melapor,” tambah Wiwit.

Korban lainnya, Nur Patoyah, 48, menceritakan tumpukan celana dalam pernah ditemukan di samping rumah warga. Celana dalam yang semua milik perempuan itu sudah dalam kondisi lecek dan akhirnya dibuang begitu saja. “Ditaruh di pekarangan dalam karung, tapi sudah lecek,” katanya.

Baca Juga: Nyeberang ke Pulau Bali, Warga Banyuwangi Malah Nyolong Celana Dalam Perempuan di Rumah Kos: Pengakuannya di Polres Jembrana Bikin Kaget

Aksi pencurian ini terjadi hampir setiap bulan, dengan target yang bergilir dari satu rumah ke rumah lainnya. Kondisi ini membuat warga semakin was-was. Beberapa warga bahkan mencoba menjemur pakaian di dalam rumah sebagai langkah pencegahan.

Meski angka kerugian warga akibat kasus pencurian ini tidak terlalu besar, tetapi membuat warga tidak nyaman dan gerah. Banyak yang berharap pelaku segera ditangkap. “Walaupun bukan hal besar, tapi ini sangat mengganggu,” ujar Wiwit.

Warga berharap dengan semakin banyaknya laporan dari korban, pihak petugas keamanan dapat segera turun tangan untuk menangani masalah ini. Warga berharap pelaku segera tertangkap sehingga aksi teror ini berakhir. “Kami berharap pihak berwenang segera bertindak,” pungkasnya.(rei/abi)

Exit mobile version