Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Pemkab Banyuwangi Beri Edukasi Literasi Keuangan, Ingatkan P3K Hindari Jerat Pinjol dan Judol

pemkab-banyuwangi-beri-edukasi-literasi-keuangan,-ingatkan-p3k-hindari-jerat-pinjol-dan-judol
Pemkab Banyuwangi Beri Edukasi Literasi Keuangan, Ingatkan P3K Hindari Jerat Pinjol dan Judol
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Pemkab Banyuwangi berupaya mencegah risiko jerat pinjaman online (pinjol) di kalangan aparatur sipil negara (ASN). Salah satunya dengan memberikan edukasi literasi keuangan kepada para abdi negara.

Edukasi keuangan tersebut menyasar para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) guru di wilayah Kecamatan Rogojampi Kamis (4/7). Edukasi keuangan digelar di aula kantor Koordinator Wilayah Satuan Pendidikan (Korwilkersatdik) Rogojampi.

Bupati Ipuk Fiestiandani yang tengah menjalani program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Lemahbangdewo, Kecamatan Rogojampi, menyempatkan diri menghadiri pembekalan pengelolaan keuangan yang digelar dengan menggandeng salah satu perbankan di Banyuwangi tersebut.

”Dengan edukasi literasi keuangan ini, kami berharap para P3K dapat mengelola keuangannya secara lebih baik. Sehingga, bisa berfokus untuk bekerja mengajar para anak didik di sekolah masing-masing,” ujarnya.

Bupati Ipuk juga meminta para P3K agar bijak dalam menggunakan gaji mereka. Sehingga, para P3K tak sampai terjebak dalam jerat pinjol yang bunganya mencekik.

Baca Juga: Semarak Banyuwangi Festival (B-Fest) Sepanjang Juli 2024, Ada 12 Rangkaian Event: Catat Tanggal dan Hadiri Kegiatannya  

”Karena apabila setiap hari harus dikejar-kejar dengan tagihan pinjol, guru-guru tidak akan bisa maksimal dalam bekerja. Jadi dengan edukasi ini, kami ingin mereka bisa menggunakan pendapatannya untuk hal-hal yang dibutuhkan, alih-alih hal-hal yang diinginkan,” tuturnya.

Selain itu, Ipuk juga berpesan agar para P3K tidak bergaya hidup secara hedonis. Terlebih hidup bermewah-mewahan secara berlebihan untuk dipamerkan di media sosial.

”Apakah guru yang ada di sini ada yang SK-nya sudah ’disekolahkan’ (dijadikan jaminan pinjaman, Red)? Sebenarnya tidak apa-apa disekolahkan, asal untuk hal-hal yang produktif. Jangan untuk hal-hal yang konsumtif,” sambung Ipuk.

Baca Juga: Buku Man Nahnu Edisi Kelima Terbit, Bappeda Banyuwangi Pesan 100 Eksemplar: Pesan Sekarang Juga, Segini Harga per Eksemplarnya

Ipuk juga mengingatkan bahaya judi online (judol) kepada para P3K yang hadir. Judol telah berdampak buruk pada orang-orang yang terjerat. Tak sedikit pula nasib korban judol berakhir dengan tragis.

Judol juga bisa membuat pelakunya berurusan dengan hukum. ”Kami berharap kontrak P3K Bapak dan Ibu sekalian bisa diperpanjang berkat kinerja baik Bapak dan Ibu semua. Jangan sampai, kontrak ini terputus karena hal-hal yang sepele,” lanjutnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Suratno menambahkan, sekitar 3 ribu dari 5 ribuan guru non-PNS di Banyuwangi telah diangkat menjadi P3K. Edukasi literasi keuangan diberikan agar para guru dapat bijak dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran masing-masing.


Page 2


Page 3

Radarbanyuwangi.id – Pemkab Banyuwangi berupaya mencegah risiko jerat pinjaman online (pinjol) di kalangan aparatur sipil negara (ASN). Salah satunya dengan memberikan edukasi literasi keuangan kepada para abdi negara.

Edukasi keuangan tersebut menyasar para Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) guru di wilayah Kecamatan Rogojampi Kamis (4/7). Edukasi keuangan digelar di aula kantor Koordinator Wilayah Satuan Pendidikan (Korwilkersatdik) Rogojampi.

Bupati Ipuk Fiestiandani yang tengah menjalani program Bupati Ngantor di Desa (Bunga Desa) di Lemahbangdewo, Kecamatan Rogojampi, menyempatkan diri menghadiri pembekalan pengelolaan keuangan yang digelar dengan menggandeng salah satu perbankan di Banyuwangi tersebut.

”Dengan edukasi literasi keuangan ini, kami berharap para P3K dapat mengelola keuangannya secara lebih baik. Sehingga, bisa berfokus untuk bekerja mengajar para anak didik di sekolah masing-masing,” ujarnya.

Bupati Ipuk juga meminta para P3K agar bijak dalam menggunakan gaji mereka. Sehingga, para P3K tak sampai terjebak dalam jerat pinjol yang bunganya mencekik.

Baca Juga: Semarak Banyuwangi Festival (B-Fest) Sepanjang Juli 2024, Ada 12 Rangkaian Event: Catat Tanggal dan Hadiri Kegiatannya  

”Karena apabila setiap hari harus dikejar-kejar dengan tagihan pinjol, guru-guru tidak akan bisa maksimal dalam bekerja. Jadi dengan edukasi ini, kami ingin mereka bisa menggunakan pendapatannya untuk hal-hal yang dibutuhkan, alih-alih hal-hal yang diinginkan,” tuturnya.

Selain itu, Ipuk juga berpesan agar para P3K tidak bergaya hidup secara hedonis. Terlebih hidup bermewah-mewahan secara berlebihan untuk dipamerkan di media sosial.

”Apakah guru yang ada di sini ada yang SK-nya sudah ’disekolahkan’ (dijadikan jaminan pinjaman, Red)? Sebenarnya tidak apa-apa disekolahkan, asal untuk hal-hal yang produktif. Jangan untuk hal-hal yang konsumtif,” sambung Ipuk.

Baca Juga: Buku Man Nahnu Edisi Kelima Terbit, Bappeda Banyuwangi Pesan 100 Eksemplar: Pesan Sekarang Juga, Segini Harga per Eksemplarnya

Ipuk juga mengingatkan bahaya judi online (judol) kepada para P3K yang hadir. Judol telah berdampak buruk pada orang-orang yang terjerat. Tak sedikit pula nasib korban judol berakhir dengan tragis.

Judol juga bisa membuat pelakunya berurusan dengan hukum. ”Kami berharap kontrak P3K Bapak dan Ibu sekalian bisa diperpanjang berkat kinerja baik Bapak dan Ibu semua. Jangan sampai, kontrak ini terputus karena hal-hal yang sepele,” lanjutnya.

Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Suratno menambahkan, sekitar 3 ribu dari 5 ribuan guru non-PNS di Banyuwangi telah diangkat menjadi P3K. Edukasi literasi keuangan diberikan agar para guru dapat bijak dalam mengatur pemasukan dan pengeluaran masing-masing.

Exit mobile version