GLENMORE – Pabrik Gula Glenmore yang sempat pamer produksi menjajal mesin di hadapan Menteri BUMN RI, Rini Sumarmo, pada 2 Agustus 2016 lalu ternyata belum bisa beroperasi Agustus ini. Pabrik gula yang berada di Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, itu kabarnya baru akan beroperasi untuk produksi pada September 2016.
“Kami belum giling, masih precommissioning (percobaan alat),” cetus Direktur Utama PT. IGG, Ade Prasetyo. Percobaan yang dilakukan itu, terang dia, meliputi berbagai komponen yang ada di pabrik. Tebu yang sempat digiling, prosesnya lancar.
“Memang belum dijadikan gula, masih mengendap di mesin putar menunggu jumlahnya memenuhi aturan,” dalihnya. Terkait gagal produksi, terang dia, itu tidak semata-mata karena faktor mesin. Tetapi, bisa juga karena kualitas tebu yang masuk ke pabrik tidak sesuai standar.
“Gula hanya dihasilkan dari tebu yang memiliki kualitas baik. Kalau niranya jelek, ya kita buang,” ucapnya. Ade menyatakan untuk commissioning sendiri baru akan dilakukan 17 September 2016. Dalam commissioning nanti, pabrik akan menggiling tebu selama enam hari berturut-turut dengan kapasitas 6.000 TCD (ton cane per day).
“Commissioning baru akan dilakukan September,” jelasnya. Saat ini, jelas dia, tahap yang sedang dilalui mesin itu trial run atau percobaan pengoperasian mesin. Dalam masa ini kinerja mesin selalu dievaluasi dan diperbaiki untuk menghindari trouble saat commissioning.
“Sekarang masih trial run,” sebutnya. Jika saat commissioning berjalan lancar, maka tahap selanjutnya adalah performance test. Tahap itu menguji kinerja peralatannya apakah output sudah sesuai kesepakatan yang diinginkan ataukah belum.
“Kalau commissioning lancar, performance test lancar, itu baru disebut giling tebu,” ucapnya. (radar)