Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

‘Ninja’ Beraksi di Desa Jambewangi Banyuwangi, Emak-Emak Resah, Celana Dalam di Jemuran Kerap Hilang

‘ninja’-beraksi-di-desa-jambewangi-banyuwangi,-emak-emak-resah,-celana-dalam-di-jemuran-kerap-hilang
‘Ninja’ Beraksi di Desa Jambewangi Banyuwangi, Emak-Emak Resah, Celana Dalam di Jemuran Kerap Hilang
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Warga Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, digegerkan dengan aksi pencurian celana dalam di kampungnya. Kejadian ini sudah berlangsung sebulan lalu.

Anehnya, dalam aksinya pelaku hanya mengambil celana dalam milik perempuan. Emak-emak kini resah, takut celana dalam di jemuran raib digondol ”ninja”.

Salah satu warga Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Novita Nur Azizah, 34, mengungkapkan sejak beberapa waktu lalu celana dalamnya yang dijembur di teras rumah sering hilang.

“Hilangnya tidak sekaligus, satu atau dua celana dalam. Saya baru sadar Minggu (22/9),” katanya, Rabu (25/9).

Anehnya, kata Novita, yang hilang hanyalah celana dalam, sementara pakaian lainnya tetap utuh. Novita mengaku celana dalamnya yang banyak hilang itu membuatnya penasaran dan resah.

“Yang diambil cuma celana dalam, padahal pakaian lain juga banyak di jemuran,” ujarnya.

Menghindari kejadian serupa, Novita akhirnya membuat jemuran khusus untuk celana dalam. Ia berharap langkah ini bisa mengurangi risiko pencurian.

“Sekarang saya jemur di tempat terpisah, di belakang rumah dan tertutup, supaya lebih aman,” cetusnya.

Novita mengaku tidak membuat laporan ke polisi terkait kasus kehilangan ini, karena yang hilang itu celana dalam.

Dia hanya mengunggah ke media sosial, dengan harapan warga lain bisa lebih waspada. “Saya unggah biar warga lain tahu dan hati-hati,” tambahnya.

Tetangga Novita, Nur Fatoyah, 48, juga mengalami hal serupa. Ia mengatakan pencuri tidak hanya mengambil celana dalam miliknya, tetapi juga milik kedua anaknya.

“Punya saya dan anak-anak hilang semua, mungkin ada sepuluh potong,” ungkapnya.

Fatoyah baru menyadari kehilangan tersebut saat melipat baju. Menurutnya, beberapa celana dalam yang biasanya ada di jemuran belakang rumah sudah tidak ada.

“Saya sadar saat melipat baju, dan anak bilang celana dalamnya hilang,” katanya.


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Warga Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Kecamatan Sempu, Banyuwangi, digegerkan dengan aksi pencurian celana dalam di kampungnya. Kejadian ini sudah berlangsung sebulan lalu.

Anehnya, dalam aksinya pelaku hanya mengambil celana dalam milik perempuan. Emak-emak kini resah, takut celana dalam di jemuran raib digondol ”ninja”.

Salah satu warga Dusun Panjen, Desa Jambewangi, Novita Nur Azizah, 34, mengungkapkan sejak beberapa waktu lalu celana dalamnya yang dijembur di teras rumah sering hilang.

“Hilangnya tidak sekaligus, satu atau dua celana dalam. Saya baru sadar Minggu (22/9),” katanya, Rabu (25/9).

Anehnya, kata Novita, yang hilang hanyalah celana dalam, sementara pakaian lainnya tetap utuh. Novita mengaku celana dalamnya yang banyak hilang itu membuatnya penasaran dan resah.

“Yang diambil cuma celana dalam, padahal pakaian lain juga banyak di jemuran,” ujarnya.

Menghindari kejadian serupa, Novita akhirnya membuat jemuran khusus untuk celana dalam. Ia berharap langkah ini bisa mengurangi risiko pencurian.

“Sekarang saya jemur di tempat terpisah, di belakang rumah dan tertutup, supaya lebih aman,” cetusnya.

Novita mengaku tidak membuat laporan ke polisi terkait kasus kehilangan ini, karena yang hilang itu celana dalam.

Dia hanya mengunggah ke media sosial, dengan harapan warga lain bisa lebih waspada. “Saya unggah biar warga lain tahu dan hati-hati,” tambahnya.

Tetangga Novita, Nur Fatoyah, 48, juga mengalami hal serupa. Ia mengatakan pencuri tidak hanya mengambil celana dalam miliknya, tetapi juga milik kedua anaknya.

“Punya saya dan anak-anak hilang semua, mungkin ada sepuluh potong,” ungkapnya.

Fatoyah baru menyadari kehilangan tersebut saat melipat baju. Menurutnya, beberapa celana dalam yang biasanya ada di jemuran belakang rumah sudah tidak ada.

“Saya sadar saat melipat baju, dan anak bilang celana dalamnya hilang,” katanya.