Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Nenek 69 Tahun Bangga Diwisuda di Sekolah Orangtua Hebat, Belajar “Parenting” untuk Cucu

nenek-69-tahun-bangga-diwisuda-di-sekolah-orangtua-hebat,-belajar-“parenting”-untuk-cucu
Nenek 69 Tahun Bangga Diwisuda di Sekolah Orangtua Hebat, Belajar “Parenting” untuk Cucu
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KOMPAS.com – Ratna Kristiani (69) tempak membetulkan pakaian toga yang ia kenakan di acara wisuda program Sekolah Orangtuan Hebat (Sobat) yang diadakan di GOR Tawangalun Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur pada Kamis (5/8/2024).

Program Sobat adalah program sekolah parenting untuk para orangtua atau wali murid yang ada di Kabupaten Banyuwangi.

Sekolah parenting diadakan selama empat bulan dengan 16 kali pertemuan yang dilakukan secara berkelompok dengan dibantu dua fasilitator di sekolah.

Setelah empat bulan mengikuti kelas parenting, sekitar 2.000 peserta diwisuda dan salah satunya Ratna.

“Saya belum pernah menggunakan toga, dan ini buat saya bangga sekali karena ilmu yang saya pelajari untuk cucu,” kata Ratna saat ditemui di Gor Tawangalun Banyuwangi, Kamis.

Baca juga: Melihat dari Layar, Umat Katolik Banyuwangi Terharu Ikut Live Streaming Misa Agung Paus Fransiskus

Ia mengaku toga yang ia kenakan adalah pinjaman dari sekolah dan mempersiapkannya sejak dini hari.

“Bangun jam 3 pagi buat sarapan, dandan terus ke lokasi sini,” kata dia sambil tertawa.

Ratna bercerita program Sobat ia ketahui setelah sekolah tempat cucunya belajar, SMP AL-Irsyad Banyuwangi membuka pendaftaran untuk kelas parenting untuk wali murid.

“Saya berpikir ini penting untuk saya, karena selama ini mengasuh dua cucu setelah ayahnya meninggal. Sejak masih usia 7 bulan, satunya lagi masih SD. Sekarang cucu yang paling kecil sudah duduk di bangku SMP,” ungkap Ratna.

Baca juga: Mimpi Para Difabel dalam Job Fair Banyuwangi 2024

Selama empat bulan, Ratna mengaku secara serius mengikuti setiap kelas parenting bersama wali murid lainnya. Walau usianya paling tua, Ratna mengaku tak kesulitan mengikutinya.

“Akhirnya saya belajar bagaimana penggunaan ponsel untuk anak. Tahu perkembangan anak SMP itu seperti apa, menjelaskan soal haid untuk anak perempuan. Antar wali murid juga saling cerita, itu ilmu baru untuk saya,” tambah Ratna.

Dalam program Sobat, ia juga mempelajari bagaimana proses menghadapi anak yang mengalami kedukaan yang cukup panjang

“Kedua cucu saya tahu jika ayahnya meninggal kecelakaan dan ternyata itu meninggalkan bekas trauma yang mendalam. Saya sempat kesulitan untuk menghadapinya. Ternyata ada ilmunya,” kata dia dengan menghela napas berat.

Dia pun merasa bersyukur bisa mengikuti program tersebut karena selama ini dia banyak menghabiskan waktu dengan berjualan di pasar.

“Saya merasakan betul manfaat kelas parenting ini,” kata dia.

 

Page 2

Sementara itu, Kepala SMP AL-Irsyad Murianingsih Ratna Sari mengatakan, Ratna Kristiani adalah peserta Sobat tertua. Namun usia tak menghalanginya untuk belajar dan kerap memberikan motoviasi pada pserta lain.

Ia mengatakan program Sobat dilakukan melalui proses pendaftaran dan pesertanya adalah ayah, bunda atau wali murid yang banyak berinteraksi dengan anak seperti kakak, nenek, kakek, paman atau bibi dari murid.

“Cucunya juga kemarin terpilih jadi duta literasi di sekolah. Setiap ada beliau, kegiatan jadi tambah asyik dan menyenangkan baik offline maupun online. Dia rajin ikut, hanya beberapa materi absen karena suaminya opname,” kata dia.

Kelas parenting juga dikuti oleh pria, walau jumlahnya tak sebanyak peserta perempuan. Salah satunya Salim yang mengaku ikut program Sobat untuk belajar banyak soal mendidik anak.

“Awalnya karena rasa ingin tau, selanjutnya sangat menarik, karena kita diajak belajar mengenal banyak hal tentang cara mendidik anak. Cara berkomunikasi dengan anak, wali kelas jugg guru. Ada 16 materi yg di sampaikan selama 4 bulan baik online maupun offline,” kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Banyuwangi, Alfian mengatakan, wisuda dilakukan untuk peserta program Sobat yang sudah menyelesaikan 16 pertemuan.

Rencananya pogram Sobat akan dimulai kembali pada Januari 2025.

“Setiap pertemuan ada topiknya seperti pertemuan pertama soal pentingnya ayah bunda dalam pendidikan anak. Ada juga soal bullying serta peran orangtua dalam mencegah kenalan anak,” kata dia.

Hal senada juga disampaikan oleh Psikolog Klinis RSUD Blambangan Banyuwangi, Betty Kumala Febriawati. Ia mengatakan tak hanya ibu, tapi peran ayah juga sangat penting untuk tumbuh kembang anak.

“Ayah dan ibu dua-duanya sangat penting untuk anak. Dan saat ini kasus yang sering muncul adalah bullying dan semoga saja dengan program Sobat ini, bisa mencegah terjadinya bullying karena pola asuh di rumah ini berpengaruh besar dengan bagaimana anak bersosialisasi di luar rumah,” ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.