BANYUWANGI – Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo, KHR. Achmad Azaim Ibrahimy, kemarin (8/2) menyapa ratusan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Banyuwangi. Di hadapan warga binaan, Kiai Azaim memberikan tausiyah selama satu jam di lapangan tengah Lapas.
Ceramah kiai kharismatik itu benar-benar menyentuh perasaan para napi maupun tahanan Lapas. Tak sedikit, warga binaan meneteskan air mata ketika mendengarkan tausiyah kiai yang memiliki belasan ribu santri tersebut. Suara tahlil, syahadat, dan selawat menambah ke kusyukan pengajian siang itu.
Yang menarik, di sela pengajian, warga binaan juga mendengarkan grup Sholawat Bening dari Ponpes Sukorejo. Kiai Azaim datang bersama H. Ikrom Hasan mantan anggota DPRD Banyuwangi serta Ketua IKSASS Banyuwangi Muhammad Farid yang juga pendiri Banyuwangi Islamic School.
Hadir juga beberapa anggota Civitas Akademik Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Ibrahimy (IAII) Sukorejo. Di hadapan warga binaan, Kiai Azaim berpesan agar tidak surut langkah dalam menjalani kehidupan. Dia juga meminta agar para tahanan dan napi senantiasa memperbarui iman.
Kiai Azaim pun menceritakan seputar sahabat nabi yang memiliki masa lalu yang kelam. Umar bin Khatab misalnya awalnya merupakan musuh utama Nabi Muhammad SAW. Namun, dalam perjalanan waktu, siapa sangka bila kemudian makam Umar bin Khatab paling dekat dengan Rasulullah.
“Jadi berbaik sangka saja kepada Allah,” pesan Kiai Azaim kepada ratusan penghuni Lapas Banyuwangi kemarin. Kiai yang memiliki dua putra itu mengajak warga binaan senantiasa memperbarui iman. Caranya dengan memperbanyak mengucapkan kalimat tauhid. Diungkapkan juga, menilai seseorang tidak hanya dari penampilan karena hasilnya berakhir dengan abstrak.
“Kebaikan seseorang tergantung pada diri sendiri dan isi hati,’’ pesannya. Usai memberikan tausiyah, Kiai Azaim didaulat untuk memimpin doa bersama para pejabat Lapas dan seluruh penghuninya. Kalapas Banyuwangi Arimin mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari pembinaan penghuni Lapas.
Lewat pesan dan ceramah yang diberikan diharapkan bisa memberikan spirit dan motivasi bagi penghuni lapas untuk bisa kembali lagi ke masyarakat. “Tidak ada kata terlambat untuk memulai,” katanya. Kehadiran Kiai Azaim ke Lapas Kelas III A Banyuwangi kemarin menjadi ajang dakwah kepada para napi.
Selain itu, merupakan jalinan kerja sama atas penyelenggaraan magang oleh sepuluh mahasiswi Fakultas Dakwah Prodi Bimbingan Penyuluhan Islam IAII Ibrahimy Sukorejo. Dekan Fakultas Dakwah IAII Ibrahimy, Syamsul Hasan, M.Pd menjelaskan, kehadiran mahasiswi magang itu diharapkan bisa mengapresiasikan ilmunya selama menempuh pendidikan di kampus.
“Para peserta magang hadir di Lapas dalam rangka belajar pada siapapun sekaligus mempraktikkan ilmu yang didapat di bangku kuliah,’’ tegas Syamsul yang kemarin juga ikut mendampingi Kiai Azaim. (radar)