Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Menilik Peringatan Maulid Nabi Muhammad dengan Tradisi Endhog-endhogan di Banyuwangi, Meriah – Tribunjatim.com

menilik-peringatan-maulid-nabi-muhammad-dengan-tradisi-endhog-endhogan-di-banyuwangi,-meriah-–-tribunjatim.com
Menilik Peringatan Maulid Nabi Muhammad dengan Tradisi Endhog-endhogan di Banyuwangi, Meriah – Tribunjatim.com
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Tayang: Senin, 16 September 2024 20:35 WIB

zoom-inlihat foto Menilik Peringatan Maulid Nabi Muhammad dengan Tradisi Endhog-endhogan di Banyuwangi, Meriah

TribunJatim.com/Aflahul Abidin

Tradisi endhog-endhogan. Seperti yang terlihat di Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, Senin (16/9/2024). 

Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Aflahul Abidin

TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, hampir di seluruh desa di Banyuwangi menggelar tradisi endhog-endhogan.

Seperti yang terlihat di Desa Kembiritan, Kecamatan Genteng, Senin (16/9/2024). 

Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bersama ribuan warga tampak mengikuti pawai endhogan-endhogan.

Dalam tradisi ini, telur (endhog) rebus dihias dengan bunga kertas lalu ditancapkan di pohon pisang berhias (jodhang) serta diarak keliling kampung atau ditaruh di masjid.

Tradisi Endog-endogan ini diiringi dengan pembacaan selawat, barzanji, dan zikir serta doa-doa.

Baca juga: Tradisi Lempar Koin di Masjid Wakaf Jamsaren Kediri dalam Rayakan Maulid Nabi, Ada Makan Tersendiri

Pawai yang dikemas dalam Festival Endhog-Endhogan tersebut berlangsung meriah dengan diikuti ribuan warga.

Mereka melakukan pawai dengan mengarak ribuan pohon telur (jodhang) sejauh 1,5 km, dari depan Masjid Baiturrahman menuju Kantor Desa Kembiritan.

Iringan rebana, musik-musik islami, serta lantunan selawat yang terus menggema membuat semarak suasana pawai.

Baca juga: 4 Amalan untuk Memperingati Maulid Nabi, Dilengkapi Daftar Sholawat Bahasa Arab dan Terjemahannya

Arak-arakan jodhang, kembang telur beraneka warna, serta ornamen-ornamen bernuansa islami juga membuat suasana semakin atraktif. Ada replika ka’bah, relur raksasa, hingga kubah masjid berukuran besar.   

“Saya sangat mengapresiasi gotong-royong warga Desa Kembiritan dalam melaksanakan tradisi Endhog-endhogan. Tradisi ini merupakan bentuk ekspresi kecintaan masyarakat kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Sekaligus ajang silaturahmi untuk mempererat persaudaraan,” kata Bupati Ipuk saat melepas melepas pawai Festival Endhog-Endhogan.

Di desa ini, tradisi endhog-endhogan selalu digelar meriah setiap tahun saat peringatan hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Libur Panjang Maulid Nabi, 6 Titik Rawat Kepadatan di Kota Malang Akan Diawasi

Tradisi endhog-endhogan sendiri sangat populer di Banyuwangi sejak abad ke-18.

Hampir di setiap kampung di Banyuwangi, warga menyambut Maulid Nabi (Kelahiran Nabi Muhammad SAW) secara sukacita dengan mengarak ribuan telur mengelilingi kampungnya.