Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi

melihat-tradisi-oncor-oncoran-di-malam-tahun-baru-islam-di-banyuwangi
Melihat Tradisi Oncor-Oncoran di Malam Tahun Baru Islam di Banyuwangi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI, KOMPAS.com – Peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharram 1446 Hijriyah di Banyuwangi, Jawa Timur, dirayakan dengan pawai oncor-oncoran.

Tradisi turun temurun itu selalu diikuti oleh masyarakat, santriwan-santriwati dari TPQ hingga pondok pesantren.

Di Banyuwangi, tradisi oncor-oncoran tersebut digelar hampir di setiap sudut kelurahan atau pelosok desa.

Sugeng, salah satu peserta oncor-oncoran di Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri, bercerita, tradisi ini sudah ada sejak lama.

Baca juga: Kisah Tugu Soeharto di Semarang, Tempat Kungkum di Malam 1 Suro

“Saya selalu ikut meramaikan tradisi oncor-oncoran ini setiap memasuki tahun baru Islam,” kata Sugeng kepada Kompas.com, Sabtu (6/7/2024).

Menurut Sugeng, oncor-oncoran tersebut bukan hanya sebagai bentuk perayaan tahun baru Islam saja, tetapi juga sebagai wujud syukur atas nikmat Allah SWT.

“Dan sebagai doa untuk keselamatan dan keberkahan di tahun yang baru,” ujar Sugeng.

Panitia oncor-oncoran Kelurahan Penataban, Rijal Sarofi mengatakan, tradisi ini menjadi pengingat bagi generasi muda untuk terus menjaga dan melestarikan budaya leluhur.

“Bahwa kita sebagai generasi muda tidak boleh sampai lupa sejarah dan tradisi baik dari leluhur,” kata Rijal yang juga Ketua Karang Taruna Kecamatan Giri itu.

Baca juga: Gunung Slamet Masih Waspada, Pendakian Malam 1 Suro Ditiadakan

Menurut Rijal, oncor-oncoran tersebut dilakukan dengan cara keliling kampung. Hal tersebut sekaligus dalam rangka bersih desa.

“Kita dzikir keliling kampung. Tentu juga harapan kita semua agar terhindar dari marabahaya,” ucap Rijal.

Rijal mengatakan, selain di Kelurahan Penataban, tradisi oncor-oncoran juga digelar di Kelurahan Boyolangu.

Di sana, masyarakat setempat masih menjalankan tradisi dengan sangat kental.

“Semaraknya tradisi oncor-oncoran di Banyuwangi menunjukkan kekayaan budaya dan tradisi Islam yang masih lestari di masyarakat,” tandas Rijal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.