Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Kawanan Maling Sikat 8 Ekor Kambing, Enam Ekor Kambing yang Dicuri itu Sedang Bunting – Radar Banyuwangi

kawanan-maling-sikat-8-ekor-kambing,-enam-ekor-kambing-yang-dicuri-itu-sedang-bunting-–-radar-banyuwangi
Kawanan Maling Sikat 8 Ekor Kambing, Enam Ekor Kambing yang Dicuri itu Sedang Bunting – Radar Banyuwangi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Ini jadi peringatan bagi warga yang ternak kambing. Sebanyak delapan ekor kambing milik Rofik Hidayat, 39, warga Dusun Tojo Kidul, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, disikat oleh kawanan maling pada Senin (7/10) dini hari.

Dari delapan ekor kambing yang hilang itu, enam diantaranya betina dan sedang bunting. Korban mengaku belium melaporkan pencurian ini pada polsek. “Bukti tidak ada, kerugian sekitar 15 juta,” kata Rofiq Hidayat.

Menurut Rofik, pencurian kambing di kandangnya itu cukup mengherankan. Karena dikandang yang mulanya berisi 21 ekor kambing itu tidak ada kerusakan. “Saya itu kaget, kambingnya hilang delapajn ekor, di kandang tidak ada yang rusak,” ungkapnya.

Rofiq mengaku tidak tahu kapan maling yang diperkirakan lebih dari satu orang itu beraksi. Sekitar pukul 23.00, saat baru mengambil semangka di Pesanggaran, ia ke kandang dan melihat kambingnya masih utuh.  “Jam 24.00 masih saya kasih makan, saya tahu kambing ada yang hilang sekitar pukul 09.00,” jelasnya.

Menurut Rofik, ada warga yang sempat melihat dua orang membawa kambing dengan motor matik pada malam kejadian. Kambing-kambing itu dimasukkan ke dalam tobos, dan satu ekor dibawa di bagian depan motor. “Katanya ada yang melihat kambing dimasukkan ke tobos dan dibawa pergi,” ungkapnya.

Baca Juga: Pendaki Gunung Raung Didominasi Orang Lokal, Pendaki Mancanegara Dapat Dihitung Jari

Pencurian ini menjadi pengalaman pertama bagi Rofik selama tiga tahun merawat kambing. Selama ini tidak ada penjagaan khusus di kandangnya. “Lokasi kandang di pinggir jalan dan sering dilalui orang, banyak petani yang malam masih berada di persawahan,” ujarnya.

Kandang yang kurang aman juga diduga menjadi salah satu penyebab pencurian ini. Meski tidak ada kerusakan pada kandang, Rofik menyadari kandangnya tidak cukup safety untuk mencegah kejadian serupa. “Kandang memang kurang aman, jadi mudah bagi pencuri masuk,” tuturnya.

Rofik mengakui pernah berencana memasang Closed-Circuit Television (CCTV) bertenaga baterai di sekitar kandangnya. Tapi sebelum sempat melakukan televisi pantau, sejumlah kambingnya sudah disikat maling. “Kemarin mau pasang CCTV, tapi belum sempat sudah hilang duluan,” ungkapnya.

Yang membuat Rofiq sedih, dari delapan ekor kambing yang hilang itu, enam di antaranya sedang bunting, satu ekor baru saja melahirkan, dan satu lagi sudah siap dijual. Saat ini, harga kambing betina diperkirakan Rp 2 juta, sementara kambing jantan besar bisa mencapai Rp 3 juta. “Yang betina bunting harganya sekitar Rp 2 juta,” jelasnya.

Rofik mengatakan pencurian ini sangat merugikan karena sedang mengembangkan sistem breeding dalam memperbanyak ternak. Ia berencana menjual kambing-kambing itu setelah jumlahnya mencapai target. “Saya memang ingin mengembangkan ternak sampai banyak dulu, baru dijual,” ucapnya.(rei/abi)

Exit mobile version