Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

KA Sritanjung Tertahan Satu Jam di Stasiun Kalibaru, Ternyata Ini Sebabnya

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

KALIBARU, Jawa Pos Radar Banyuwangi – Banjir yang terjadi di wilayah Kecamatan Kalibaru, berdampak pada perjalanan Kereta Api (KA) Sritanjung dari Ketapang tujuan Stasiun Lempuyangan, Jogjakarta. Kereta api tersebut tertahan di Stasiun Kalibaru selama satu jam Kamis (11/5).

Penundaan keberangkatan KA yang meluncur dari Banyuwangi itu akibat luapan banjir yang menggenangi sebagian rel KA. ”Berdasarkan informasi dari petugas Stasiun Kalibaru, pada pukul 07.49 ada genangan di emplasemen Stasiun Kalibaru,” ujar Plh Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember Anwar Yuli Prastyo.

Menurut Anwar, genangan air ke rel cukup tinggi terjadi sepanjang 300 meter pada kilometer 36+500 hingga 36+800, petak jalan antara Stasiun Kalibaru dan Stasiun Mrawan dengan ketinggian air mencapai 16 sentimeter. ”Terjadi genangan air cukup tinggi, akibatnya KA Sritanjung sempat tertunda keberangkatannya,” katanya.

Akibat banjir tersebut, KA Sritanjung yang masuk di Stasiun Kalibaru pukul 08.20 mengalami keterlambatan selama 69 menit. ”Baru sekitar pukul 09.22, KA Sritanjung bisa diberangkatkan setelah dilakukan upaya penanganan oleh bagian jalan rel,” ujarnya.

Saat itu ketinggian genangan air sudah surut hingga tinggal empat sentimeter. Dengan kondisi tersebut, jalur kereta dinyatakan aman untuk dilewati sepur. ”Saat pemberangkatan, petugas mengawal kereta hingga melewati lokasi yang aman,” katanya.

TERENDAM: Kegiatan pembelajaran di TK Kemala Bhayangkari 40 di Dusun Margomakmur, Desa Kalibaru Kulon, Kecamatan Kalibaru, diliburkan karena air masuk ke ruang kelas kemarin (11/5). (Salis Ali/RadarBanyuwangi.id)

Setelah KA Sritanjung, tidak ada kereta lain yang mengalami keterlambatan. Jadwal KA yang terganggu hanya KA Sritanjung dari Stasiun Ketapang tujuan Stasiun Lempuyangan. ”Petugas kami di lokasi masih terus melakukan pemantauan dan upaya peningkatan kapasitas saluran air agar hal yang serupa tidak terjadi lagi,” ungkapnya.

Kepala Stasiun Kalibaru Ibnu Afandi mengatakan, selain menggenangi rel KA, luapan air juga menggenangi sekitar bangunan penjaga perlintasan rel KA di dekat stasiun. ”Hampir memasuki bangunan, kondisi ini sudah sering terjadi. Aktivitas petugas KA tidak ada yang terganggu, penjagaan perlintasan masih bisa dilakukan dengan lancar,” pungkasnya. (sas/abi/c1)

source