Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Jembatan Jagalan Glenmore Ambrol Tergerus Banjir, Ratusan Warga Nyaris Terisolir

jembatan-jagalan-glenmore-ambrol-tergerus-banjir,-ratusan-warga-nyaris-terisolir
Jembatan Jagalan Glenmore Ambrol Tergerus Banjir, Ratusan Warga Nyaris Terisolir
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

BANYUWANGI, Jurnalnews – Kondisi darurat melanda dua dusun di Desa Sepanjang, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, setelah jembatan vital yang menghubungkan keduanya ambrol akibat tergerus banjir pada Selasa sore lalu.

Ratusan warga kini menghadapi ancaman isolasi karena jembatan tersebut menjadi akses utama mereka menuju desa.

Jembatan Jagalan, yang menjadi saksi bisu kejadian ini, kini terlihat rusak parah setelah diterjang banjir. Bagian sisi barat jembatan mengalami porak-poranda, membentuk lubang menganga setinggi hampir sembilan meter yang melibas lebih dari separuh jalur.

Akibatnya, akses utama penghubung Dusun Sepanjang Wetan dan Madiunan hanya dapat dilalui oleh kendaraan roda dua, mengisolir nyaris ratusan warga.

Kondisi bangunan plengsengan ambrol diperiksa oleh warga setempat. (Foto: Eko Purwanto).Kondisi bangunan plengsengan ambrol diperiksa oleh warga setempat. (Foto: Eko Purwanto).

Sebelum bencana banjir melanda, wilayah tersebut telah diguyur hujan deras sejak Senin sore hingga malam. Diduga tanggul penahan atau pelengsengan yang baru selesai dibangun dalam kurun waktu sekitar seminggu lalu, dikerjakan oleh CV. Hidayah Karya dengan anggaran mencapai Rp.294.604.000, tidak mampu menahan derasnya arus banjir.

Proses jebolnya tanggul jembatan diketahui berlangsung secara bertahap, dimulai dari separuh bagian, hingga pada esok harinya, sepenuhnya ambruk.

Warga sekitar menyebutkan bahwa jebolnya tanggul tidak hanya disebabkan oleh banjir sungai, tetapi juga oleh air kiriman dari jalan yang bermuara ke jembatan. Kondisi ini semakin parah diduga kurangnya sistem drainase, yang menyebabkan debit air memberikan beban berlebihan pada tanggul.

“akibat air kiriman dari jalan yang bermuara ke jembatan, ambrol jembatan bertahap berawal kurang lebih 3 meter lalu semuanya 8 meter ambrol, air hampir mencapai ketinggian dari dasar kurang lebih sungai 7 meter,” ungkap Turaji warga sekitar.

Kondisi jembatan, diterpa banjir mengakibatkan ambrolnya plengsengan tanggul. (foto: Eko Purwanto).Kondisi jembatan, diterpa banjir mengakibatkan ambrolnya plengsengan tanggul. (foto: Eko Purwanto).

Camat Glenmore, Eko Yulianto mengungkapkan bahwa pelengsengan atau tanggul penahan banjir masih tergolong baru. Diduga, konstruksi yang belum kering menjadi penyebab ketidak mampuan konstruksi jembatan untuk menahan besarnya debit air.

“kemungkinan bangunan itu masih belum begitu kering diterjang banjir lalu ambrol. Untuk pengguna jalan, mengingat faktor keamanan, kendaraan roda empat dan kendaraan berat dilarang melintasi jembatan hingga proses pemulihan tanggul selesai sepenuhnya,” ujar Eko Yulianto. (Eko/Ron/JN).