Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Ibu Pembuang Bayi Diduga Tidak Pernah Periksa Kehamilan

Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RADAR GENTENG – Direktur RSUD Genteng dr Siti Asiyah Anggraeni memastikan kondisi bayi dalam keadaan sehat. Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas medis, tidak ditemukan cacat pada tubuh bayi. ”Dibawa polisi (ke RSUD Genteng) sekitar pukul 04.30 dan langsung masuk IGD (Instalasi Gawat Darurat),” ujarnya.

Menurut Asiyah, hasil pemeriksaan dokter jaga menyebutkan refleks bayi kuat. Hanya saja, kadar gula bayi tergolong di bawah normal. ”Oleh dokter dilakukan pemeriksaan KGA atau kadar gula acak dan hasilnya sekitar 45 persen,” ujarnya saat ditemui di ruangannya.

Kadar gula rendah pada bayi, lanjut Asiyah, mengharuskan bayi yang bernasib malang itu mendapat asupan cairan infus di kaki kirinya. Bayi berkelamin laki-laki itu kini dirawat intensif di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU). ”Karena tadi KGA-nya kurang, harus diinfus. Diduga anak ini tidak diharapkan sehingga asupan nutrisi saat masih di dalam perut tidak tercukupi,” ujarnya.

Meski begitu, Asiyah menyatakan usia bayi laki-laki itu sudah masuk dalam kategori aterm atau siap untuk lahir. Diperkirakan, usia bayi itu satu hari dari tanggal penemuan itu. ”Sudah masuk kategori aterm, jadi ini bukan bayi prematur,” ungkapnya.

Terkait nasib bayi ke depan, Asiyah akan menyerahkan ke UPT Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur. Kemungkinan, bayi itu akan dirawat tidak sampai satu bulan. ”Jika sudah sehat dan memungkinkan, akan kita serahkan ke Dinsos. Sementara akan dirawat di rumah sakit untuk pemenuhan gizi dan menjaga kondisi bayi,” ujarnya.

Asiyah menyebut, para perawat di RSUD Genteng tengah mengumpulkan dana untuk kebutuhan bayi tersebut. ”Biaya perawatan bayi itu gratis, tadi pagi para perawat banyak yang swadaya menyumbang baju, susu, dan perlengkapan lain,” pungkasnya. (sas/abi/c1)

RADAR GENTENG – Direktur RSUD Genteng dr Siti Asiyah Anggraeni memastikan kondisi bayi dalam keadaan sehat. Dari pemeriksaan yang dilakukan petugas medis, tidak ditemukan cacat pada tubuh bayi. ”Dibawa polisi (ke RSUD Genteng) sekitar pukul 04.30 dan langsung masuk IGD (Instalasi Gawat Darurat),” ujarnya.

Menurut Asiyah, hasil pemeriksaan dokter jaga menyebutkan refleks bayi kuat. Hanya saja, kadar gula bayi tergolong di bawah normal. ”Oleh dokter dilakukan pemeriksaan KGA atau kadar gula acak dan hasilnya sekitar 45 persen,” ujarnya saat ditemui di ruangannya.

Kadar gula rendah pada bayi, lanjut Asiyah, mengharuskan bayi yang bernasib malang itu mendapat asupan cairan infus di kaki kirinya. Bayi berkelamin laki-laki itu kini dirawat intensif di ruang Neonatal Intensive Care Unit (NICU). ”Karena tadi KGA-nya kurang, harus diinfus. Diduga anak ini tidak diharapkan sehingga asupan nutrisi saat masih di dalam perut tidak tercukupi,” ujarnya.

Meski begitu, Asiyah menyatakan usia bayi laki-laki itu sudah masuk dalam kategori aterm atau siap untuk lahir. Diperkirakan, usia bayi itu satu hari dari tanggal penemuan itu. ”Sudah masuk kategori aterm, jadi ini bukan bayi prematur,” ungkapnya.

Terkait nasib bayi ke depan, Asiyah akan menyerahkan ke UPT Dinas Sosial (Dinsos) Provinsi Jawa Timur. Kemungkinan, bayi itu akan dirawat tidak sampai satu bulan. ”Jika sudah sehat dan memungkinkan, akan kita serahkan ke Dinsos. Sementara akan dirawat di rumah sakit untuk pemenuhan gizi dan menjaga kondisi bayi,” ujarnya.

Asiyah menyebut, para perawat di RSUD Genteng tengah mengumpulkan dana untuk kebutuhan bayi tersebut. ”Biaya perawatan bayi itu gratis, tadi pagi para perawat banyak yang swadaya menyumbang baju, susu, dan perlengkapan lain,” pungkasnya. (sas/abi/c1)

source

Exit mobile version