Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Hasil Pemeriksaan PDHI Jatim dan Dispertan Banyuwangi pada Daging Kurban: Ada Temuan Cacing Hati Pada Hewan Kurban

hasil-pemeriksaan-pdhi-jatim-dan-dispertan-banyuwangi-pada-daging-kurban:-ada-temuan-cacing-hati-pada-hewan-kurban
Hasil Pemeriksaan PDHI Jatim dan Dispertan Banyuwangi pada Daging Kurban: Ada Temuan Cacing Hati Pada Hewan Kurban
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Sejumlah hewan kurban yang disembelih pada Hari Raya Idul Adha pada Senin dan Selasa (17-18/6), ditemukan kasus sirosis hati pada sapi yang disebabkan cacing (Fasciola hepatica). Dan itu ditemukan di sejumlah lokasi hewan kurban di Banyuwangi.

Penemuan sirosis hati pada sapi kurban, setelah para dokter hewan dan mantri hewan melakukan pemeriksaan di lokasi penyembelihan hewan kurban di sejumlah tempat.

“Kami turun melakukan pemeriksaan ante-mortem dan post-mortem,” terang ketua Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jatim IV, drh Risa Isna Fahziar.

Menurut drh Risa, kasus sirosis hati ditemukan setiap tahun, meski jumlahnya sedikit dibandingkan sapi sehat. Ia minta organ hati sapi yang mayoritas rusak, sebaiknya disortir atau tidak dikonsumsi. “Jika hanya sebagian hati yang rusak, bisa diambil dan dimanfaatkan,” tuturnya.

Ciri-ciri hati yang terkena cacing hati, kata Risa, pengerasan, lubang-lubang, dan perubahan warna menjadi keputihan dan pucat.

Selain itu, tampilan luar dari sapi kurangnya nafsu makan, warna rambut memudar, dan terlihat lemas. “Kalau hatinya dipotong, ditemukan cacing hati berusia dewasa yang bentuknya seperti daun,” katanya.

Risa menyebut dari hasil pemeriksaan hewan kurban yang ditemukan sirosis hati ini di wilayah Kecamatan Muncar, Banyuwangi, dan Siliragung. “Informasi yang didapat sementara ada laporan di tiga titik tersebut,” jelas Risa.

Kepala Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan Kesmavet) Dispertan, Nanang Sugiharto menyampaikan kejadian sirosis sering terjadi pada sapi.

Setiap tahun, kasus sirosis muncul dan tidak mengalami peningkatan. “Tidak hanya tiga atau empat saja, kami menemukan dua sapi seperti itu di Banyuwangi Kota,” katanya.

Nanang mengatakan, selama kegiatan post-mortem digelar, pihaknya memberikan pemahaman kepada masyarakat mengenai pemisahan hewan kurban yang mengalami sirosis.

Terutama organ hati yang masih dalam kondisi baik dapat dipisahkan dan dikonsumsi. “Produk asal hewan yang tidak layak edar harus dimusnahkan atau dibuang,” tegasnya.

Nanang meminta peternak untuk lebih memperhatikan pemberian pakan dan kualitas air untuk sapi. Seperti pemberian batang padi yang kering, dan air sumur demi meminimalisir penyebaran cacing hati.

“Untuk masyarakat, sebaiknya rutin membelikan obat cacing dan menjaga kualitas air minum,” pintanya.(rei/abi)

Exit mobile version