Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia

Harga Cabai Merosot, Petani Beralih Tanam di Genteng Banyuwangi

harga-cabai-merosot,-petani-beralih-tanam-di-genteng-banyuwangi
Harga Cabai Merosot, Petani Beralih Tanam di Genteng Banyuwangi
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Harga cabai merah yang anjlok, membuat petani di Dusun Tojo Kidul, Desa Temuguruh, Kecamatan Sempu, beralih menanam tanaman lain. Itu dilakukan untuk mengurangi kerugian. Harga cabai merah yang sebelumnya mencapai Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram, kini di tingkat petani hanya laku Rp 3.000 per kilogram, Minggu (13/10).

Seorang petani cabai merah, Ahmad Rofiq, 39, asal Dusun Tojo Kidul, Desa Temuguruh mengungkapkan keuntungan dari cabai merah semakin sulit diperoleh. Saat harga masih Rp 15 ribu per kilogram, keuntungan masih ada meski tipis. “Sekarang dengan harga Rp 3,000 per kilogram, sangat sulit untuk mendapatkan untung,” katanya.

Harga cabai merh yang anjlok ini, Rofik memilih untuk mengganti tanamannya. Kini, ia menanam cabai rawit dan kembang kol yang dianggap lebih menguntungkan. “Cabai rawit masih ada gregetnya, bisa dijual Rp 25 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram,” ujarnya.

Di tingkat pasar, terang dia, penurunan harga cabai merah juga dirasakan oleh pedagang bumbu dapur di Pasar Genteng 2, Desa Genteng Kulon, Kecamatan Genteng. “Harga cabai merah besar turunnya banyak,” kata Sriyani, 48, salah satu pedagang asal Dusun Lidah, Desa/Kecamtan Gambiran.

Baca Juga: Berpotensi Tsunami, Early Warning System (EWS) di Pantai Selatan Diaktifkan

Menurut Sriyani, harga cabai merah di pasaran yang sebelumnya di kisaran Rp 20 ribu hingga Rp 30 ribu per kilogram, kini hanya laku Rp 8.000 hingga Rp 10 ribu per kilogram. “Penurunan ini mulai terasa sejak bulan lalu,” katanya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Sriyani menyebut penurunan harga cabai merah terjadi tanpa sebab yang jelas, berbeda dengan cabai rawit yang harganya masih stabil. Saat ini, cabai rawit dijual dengan harga Rp 28 ribu per kilogram, meski bulan lalu sempat mencapai Rp 32 ribu per kilogram. “Cabai rawit memang masih stabil, dan kemungkinan bisa naik lagi,” tambahnya.

Sriyani menyebut masih ada harapan bagi petani cabai rawit, karena harga komoditas ini masih cukup stabil di pasar. Beberapa daerah seperti Kecamatan Wongsorejo, dilaporkan mengalami penurunan produksi cabai rawit, sehingga harganya masih bisa bertahan. “Stok di beberapa daerah memang berkurang, jadi ada potensi harga cabai rawit naik,” tandasnya.(rei/abi)