Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Harga Cabai Merah Terjun Bebas, Petani Terancam Gulung Tikar

harga-cabai-merah-terjun-bebas,-petani-terancam-gulung-tikar
Harga Cabai Merah Terjun Bebas, Petani Terancam Gulung Tikar
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

RadarBanyuwangi.id – Para petani yang menanam cabai merah besar di Kabupaten Banyuwangi, terancam gulung tikar. Dalam seminggu ini, harga cabai merah terus merosot. Saat ini di tingkat petani hanya laku Rp 3.000 sampai Rp 4.000 per kilogram.

Para petani merasa ketar-ketir bila harga itu akan terus merosot. Sebab, untuk biaya operasional sangat tinggi dan sebagian besar menggunakan uang pinjaman dari bank. “Petani (cabai merah besar) sekarang ini hancur,” Kata salah satu petani, Agus Waji, 53, asal Dusun Sidorejo Kulon, Desa Yosomulyo, Kecamatan Gambiran.

Menurut Agus, harga cabai di tingkat petani turun secara signifikan dibandingkan dengan minggu lalu. Karena sebelumnya, harga pedesan ini di tingkat petani masih bertahan Rp 10 ribu per kilogram,” ucapnya pada Jawa Pos Radar Genteng, Kamis (3/9).

Melimpahnya stok cabai rawit di pasaran, jelas dia, menjadi salah satu penyebab utama turunnya harga. Kondisi ini membuat para petani merasa tertekan, karena harga jual saat ini dianggap tidak sebanding dengan biaya tanam hingga perawatan tanaman yang mereka keluarkan. “Untuk dua bau garapan saya ini, biaya perawatannya mencapai Rp 25 juta,” tuturnya.

Dengan biaya perawatan setinggi itu, masih kata dia, petani akan bisa merasakan keuntungan jika harga jual cabai di angka Rp 15 ribu per kilogram. “Harga cabai Rp 15 ribu per kilogram itu keuntungannya mepet, tapi lumayanlah ketimbang seperti sekarang,” ucapnya.

Baca Juga: PKM Poliwangi, Inovasi Mesin CNC Tingkatkan Kerajinan Kelapa Banyuwangi

Petani cabai lainnbya, Gutami, 45, asal Dusun Krajan, Desa Yosomulyo mengaku tidak mengetahui pasti alasan di balik penurunan harga yang begitu tajam pada musim panen kali ini. Padahal, kualitas cabai yang dipanen tergolong cukup baik. “Harga cabai sebelumnya bisa mencapai Rp 30 ribu per kilogram,” ungkapnya.

Gutami mengaku khawatir harga cabai akan terus menurun, sehingga menyebabkan kerugian lebih besar bagi petani, bahkan terancam tidak balik modal. “Mungkin penyebabnya karena melimpahnya hasil panen kali ini,” katanya.

Gutami bersama petani cabai lainnya berharap agar pemerintah segera turun tangan untuk menstabilkan harga cabai di pasaran. Mereka berharap, langkah itu dapat mencegah kerugian besar yang dirasakan para petani yang telah bekerja keras menanam cabai. “Harus ada campur tangan pemerintah,” ujarnya.

Bagaimana harga cabai di pasaran? Kamis (3/10)) harga cabai merah besar di tingkat pasar sekitar Rp 8.000 per kilogram. Harga itu turun dibanding sehari sebelumnya yang mencapai Rp 10 ribu per kilogram. “Cabai merah besar turun,” kata petugas Pasar Induk Genteng 1, Desa Genteng Kulon, kecamatan Genteng, Arif Kurniawan.

Arif menyebut, harga cabai yang turun itu cabai merah besar dengan kualitas super. “Kalau harga cabai merah besar dengan kualitas di bawahnya, kemungkinan harganya juga lebih murah,” pungkasnya.(sas/abi)

Exit mobile version