Kumpulan Berita Terkini Seputar Banyuwangi
English VersionBahasa Indonesia
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Gawat, Film Drakor Diduga Jadi Sumber Inspirasi Wanita Asal NTT Saat begal Taksi Online di Surabaya

gawat,-film-drakor-diduga-jadi-sumber-inspirasi-wanita-asal-ntt-saat-begal-taksi-online-di-surabaya
Gawat, Film Drakor Diduga Jadi Sumber Inspirasi Wanita Asal NTT Saat begal Taksi Online di Surabaya
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda
Daftarkan email Anda untuk Berlangganan berita dikirim langsung ke mailbox Anda

Radarbanyuwangi.id – Kasus pembegalan sopir taksi online yang dilakukan Maria L Livia AP, 23, warga asal NTT di Bali memunculkan fakta mencengangkan. Dimana diketahui bila aksi kejahatan yang dilakukan diatas mobil Daihatsu Sigra itu ternyata sudah direncanakan oleh pelaku.

Ini dengan temuan polisi yang menunjukkan selembar kertas yang berisi rencana detail pelaku dari apartemennya. Dari kertas tersebut, terlihat bagaimana Maria merancang aksinya. Dalam kertas itu termuat jelas cara memesan taksi online, membeli obat bius, membawa gunting dan lakban, hingga cara melumpuhkan korbannya, Pudjiono, 47, seorang sopir taksi online asal Jalan Keputran Panjunan, Surabaya.

Kapolsek Gunung Anyar, Iptu Sumianto Harsya Fahroni, mengungkapkan bahwa rencana ini ditemukan saat penggeledahan di apartemen Maria. “Dia menulis di kertas rencana lengkap untuk melakukan perampasan. Bahkan, detil mulai dari jam berapa beraksi hingga cara melumpuhkan korban,” jelas Kapolsek.

Baca Juga: Dua Pemulung di Banyuwangi Berebut Wilayah ‘Kekuasaan’, Gimin Masuk Rumah Sakit, Heri Diringkus Polisi

Namun, rencana tersebut berantakan. Aksi Maria menjadi lebih brutal ketika korban melawan dan memaksanya untuk menusuk leher korban. Menariknya, penusukan ini tidak ada dalam rencana yang dia tulis.

Lebih jauh, polisi menduga aksi nekat Maria dipengaruhi oleh film-film kekerasan yang sering ia tonton. “Kami menemukan banyak film kekerasan, termasuk dari Korea, di apartemennya,” tambah Kapolsek Sumianto.

Baca Juga: World Rabies Day, Menuju Indonesia Zero Rabies

Selain itu, riwayat pencarian di ponsel Maria menunjukkan ia telah mencari cara untuk menjual mobil sebelum kejadian. Polisi juga melakukan tes urine terhadap Maria untuk mengetahui apakah ia berada di bawah pengaruh narkoba, meski hasilnya belum keluar.

Pemeriksaan kejiwaan juga direncanakan guna mengetahui lebih dalam motif dan kondisi mental tersangka. Pada Rabu sore, Maria dipindahkan ke tahanan wanita di Polrestabes Surabaya.

Saat digiring dari Mapolsek Gunung Anyar menuju mobil, Maria hanya diam, menunduk, dan menutupi dirinya dengan jaket hijau, menolak memberikan komentar kepada wartawan.

Apa yang membuat Maria terjerumus dalam kejahatan terencana ini? Polisi masih mendalami berbagai kemungkinan, termasuk pengaruh film kekerasan yang mungkin mendorongnya melakukan aksi sadis ini. (*)

Exit mobile version