CLURING – Forum Silaturahmi Kader Ansoru Nahdlatul Ulama (FoskaNU) Kabupaten Banyuwangi mengambil sikap tegas terkait pelecehan ketua MUI yang juga Rais Am PBNU, KH. Ma’ruf Amin. Mereka juga mengecam aksi demo ke kantor PBNU oleh kelompok yang mengaku aliansi santri pada Rabu (7/2).
Dalam pertemuan yang berlangsung di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Al Fatah, Desa Sraten, Kecamatan Cluring kemarin (10/2), FoskaNU menyebut penghinaan pada kiai dan demo ke kantor PBNU, itu bentuk pelecehan tingkat tinggi pada NU.
“Penghinaan dan pelecehan pada kiai itu kalau di NU sudah masuk persoalan syariat,” cetus Ketua FoskaNU, Abdillah Rafsanjani. Menurut Abdillah, apa yang telah dilakukan oleh sejumlah tokoh di Jakarta, terutama saat Kiai Makruf Amin dijadikan saksi dalam persidangan Ahok, itu sangat tidak manusiawi. Apalagi, ada komentar- komentar yang dapat memicu konflik.
“ Kiai Makruf Amin adalah Rais Aam PBNU, beliau sosok yang sangat dihormati dan disegani,” ungkapnya. Dalam pertemuan itu, FoskaNU mencetuskan rekomendasi, yakni apa yang terjadi di Jakarta itu persoalan syariat dan sangat merendahkan ulama sebagai pewaris nabi. Tapi, untuk menentukan sikap FoskaNU akan melakukan tabayun terlebih dahulu ke Syuriah PCNU Banyuwangi, KH. Achmad Hisyam Syafaat.
“Kami akan tabayun ke Kiai Hisyam,” cetusnya. (radar)