The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Warga Berebut Puing Bangunan Rumah di Boom

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Puing-puing bangunan rumah di kawasan pantai Boom yang dirobohkan Pelindo menjadi berkah tersendiri bagi warga sekitar. Tua- muda maupun anak-anak berebut mengambil kayu yang masih layak pakai. Sejak Sabtu lalu (18/3), kendaraan berat jenis bachoe meratakan bangunan tersebut.

Lokasi yang diratakan tersebut nantinya untuk sarana penunjang kawasan Pantai Marina Boom. Ada belasan warga yang tampak mengaduk-aduk puing bangunan yang telah dirobohkan. Sebagian dari mereka mengambil kayu-kayu dan ada juga yang mengambil pintu bangunan yang masih layak pakai.

Mereka terlihat saling beradu cepat untuk memperoleh sisa material yang masih berkualitas bagus. Tak hanya kaum pria, child- anak dan kaum ibu juga ikut memanfaatkan puing-puing bangunan yang ditinggalkan oleh pemiliknya. Seperti yang dikatakan Sukayumi, 66, warga Kelurahan Karangrejo yang sedang memilih kusen pintu saat ditemui Jawa Pos Radar Banyuwangi, yesterday.

She said, sejak Senin kemarin (20/3) warga datang ke Pantai Boom. Mereka mengincar sisa bangunan yang masih bisa dimanfaatkan seperti daun pintu, kusen, tiang dan jendela. “Semuanya boleh mengambil. Siapa cepat dia dapat. Kalau saya cuma ambil kayu-kayu sama kusen untuk membuat kandang. Lumayan kalau beli mahal harganya," he said.

Hal senada dikatakan Sukartiwi. Wanita asal Kelurahan Kampung Mandar itu mengaku mencari kayu-kayu yang masih bagus untuk membenahi rumahnya. Dari pagi, wanita yang akrab disapa Wiwik itu mengaku menunggu alat berat milik PT. PPI yang menghancurkan ba ngunan.

Setelah bangunan hancur, barulah dirinya bersama belasan pencari kayu lainnya mulai berebut mencari kayu dan material rumah yang masih bagus. “Ini saya sama saudara saya menyewa mobil pikap. Nanti kayunya langsung diangkut ke rumah. Tinggal satu rumah ini yang masih ditunggu-tunggu, Punya Pak Surji di samping lapangan tenis. Yang punya belum berkenan dihancurkan. Mungkin mau diambil sendiri kayu-kayunya," he explained. (radar)

Exit mobile version