The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Sport  

Wabup Diwaduli Pemain Persewangi

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Desakan bola mania Ba- nyuwangi untuk melakukan dengar pendapat (hearing) atas persoalan Persewangi rupanya disikapi positif kalangan pemain. Menindaklanjuti kondisi internal tim saat ini, sepuluh pemain Persewangi menemui Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko di ruang kerjanya kemarin (7/5).

Di hadapan Wabup Yusuf, pemain Persewangi berkeluh kesah terkait nasib mereka selama membela Persewangi. Keluh kesah tersebut di antaranya terkait kontrak dan gaji yang belum di- bayar manajemen hingga hampir empat bulan. Kepada wabup, mereka menuturkan bahwa persiapan mengikuti kompetisi sudah dilakukan sejak September.

However, hingga kompetisi dimulai 20 December 2011, pemain belum menerima persekot 30 persen dari nilai kontrak. Kondisi tersebut diperburuk dengan belum dibayarnya gaji hingga saat ini.Dari awal kompetisi, pemain baru menerima gaji sekali plus setengah gaji. "So, gajian pertama penuh, selanjutnya hanya dapat separo. Sampai sekarang belum gajian lagi,” beber salah satu pemain.

On the other hand, pemain juga mengeluhkan kemampuan manajemen dalam mengelola tim. Mereka merasa ada perlakuan berbeda terhadap pemain Banyuwangi dan pemain pendatang. Yang paling terasa, kini sebagian pemain tinggal di rumah pengurus di kawasan Puri Rogojampi, dan sebagian lagi menetap di rumah sewaan lain yang juga di kawasan Puri Rogojampi.

Perbedaan perlakuan juga tampak dari fasilitas yang diberikan tim. Pemain asli Banyuwangi datang ke stadion menggunakan angkutan pribadi, seperti sepeda motor. Berbeda dengan pemain pendatang yang diantar-jemput menggunakan mobil Suzuki APV milik Persewangi. “Kami pun tidak diberikan uang transport atau bensin.

Sebetulnya ada sih (uang bensin), tapi jarang dan sering tidak diberi,” keluh seorang pemain. Menanggapi keluhan tersebut, Wakil Bupati Yusuf Widyatmoko mengaku akan merangkum semua informasi yang tersebut. ‘’Selanjutnya, kami akan melaporkan hal itu kepada bupati agar segera dicarikan solusi,"said Deputy Regent Yusuf. (radar)