The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Hard Efforts to Handle ATS, Banyuwangi Regency Government Invites Educators to Work Together

upaya-keras-tangani-ats,-pemkab-banyuwangi-ajak-tenaga-pendidik-gotong-royong
Hard Efforts to Handle ATS, Banyuwangi Regency Government Invites Educators to Work Together
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

RadarBanyuwangi.idKeberhasilan menurunkan jumlah anak tidak sekolah (ATS) di Banyuwangi tak membuat pemkab jemawa.

Otherwise, sejumlah program telah disiapkan untuk mewujudkan Banyuwangi yang benar-benar terbebas dari ATS.

Tidak hanya program, Bupati Ipuk Fiestiandani juga mengajak para tenaga pendidikan (tendik) untuk terus bergotong royong dan berperan aktif dalam upaya pengentasan ATS.

Termasuk para pengawas dan Koordinator Wilayah Kerja Satuan Pendidikan (Korwilkersatdik) yang menerima Surat Keputusan (SK) penugasan dari bupati pada awal bulan ini (1/4).

“Saya minta semua tenaga pendidikan ikut membantu menuntaskan permasalahan anak tidak sekolah. Both school dropouts, did not continue school, or those who have never been to school at all," said the Regent of Ipuk.

Read Also: Perhatian Semua! Selama Arus Mudik 2024 Tiket Pesawat Tujuan Bandara Banyuwangi Full Booked

Ipuk menjelaskan, salah satu masalah pendidikan yang terus digenjot adalah penurunan angka ATS. Until 26 January 2024, terdata sebanyak 2.909 anak masuk kategori ATS.

Angka ini mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan data per-September 2023 who reached 5.420 child.

“Kami mengapresiasi kepada semua pihak yang sama-sama bahu membahu yang telah melakukan penetrasi signifikan dalam menurunkan jumlah anak tidak sekolah ini,he said.

Ipuk mengajak para stakeholder pendidikan meningkatkan kepeduliannya terhadap masalah ini. Jika ada anak-anak, termasuk anak-anak difabel yang tidak bersekolah, harus segera diinformasikan dan dikoordinasikan dengan kepala desa, village head, atau camat setempat.

Jangan sampai ada anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Semua harus mendapatkan hak pendidikan,” he said.

Read Also: Exemplary: Thousands of pilgrims hunt for Lailatur Qadar night at Majid Besar Baiturrahman, Genteng District, Banyuwangi

Besides that, Ipuk berpesan agar para Korwilkersatdik dan pengawas sekolah juga ikut mendukung program pembangunan pemkab yang lain. For example, penanganan tengkes (stunting), lansia miskin sebatang kara, serta masalah sosial lainnya.

Ipuk added, untuk mendukung peningkatan sumber daya manusia (HR) dan indeks pembangunan manusia (IPM), Pemkab Banyuwangi telah meluncurkan berbagai program di sektor pendidikan.


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.idKeberhasilan menurunkan jumlah anak tidak sekolah (ATS) di Banyuwangi tak membuat pemkab jemawa.

Otherwise, sejumlah program telah disiapkan untuk mewujudkan Banyuwangi yang benar-benar terbebas dari ATS.

Tidak hanya program, Bupati Ipuk Fiestiandani juga mengajak para tenaga pendidikan (tendik) untuk terus bergotong royong dan berperan aktif dalam upaya pengentasan ATS.

Termasuk para pengawas dan Koordinator Wilayah Kerja Satuan Pendidikan (Korwilkersatdik) yang menerima Surat Keputusan (SK) penugasan dari bupati pada awal bulan ini (1/4).

“Saya minta semua tenaga pendidikan ikut membantu menuntaskan permasalahan anak tidak sekolah. Both school dropouts, did not continue school, or those who have never been to school at all," said the Regent of Ipuk.

Read Also: Perhatian Semua! Selama Arus Mudik 2024 Tiket Pesawat Tujuan Bandara Banyuwangi Full Booked

Ipuk menjelaskan, salah satu masalah pendidikan yang terus digenjot adalah penurunan angka ATS. Until 26 January 2024, terdata sebanyak 2.909 anak masuk kategori ATS.

Angka ini mengalami penurunan signifikan jika dibandingkan data per-September 2023 who reached 5.420 child.

“Kami mengapresiasi kepada semua pihak yang sama-sama bahu membahu yang telah melakukan penetrasi signifikan dalam menurunkan jumlah anak tidak sekolah ini,he said.

Ipuk mengajak para stakeholder pendidikan meningkatkan kepeduliannya terhadap masalah ini. Jika ada anak-anak, termasuk anak-anak difabel yang tidak bersekolah, harus segera diinformasikan dan dikoordinasikan dengan kepala desa, village head, atau camat setempat.

Jangan sampai ada anak usia sekolah yang tidak bersekolah. Semua harus mendapatkan hak pendidikan,” he said.

Read Also: Exemplary: Thousands of pilgrims hunt for Lailatur Qadar night at Majid Besar Baiturrahman, Genteng District, Banyuwangi

Besides that, Ipuk berpesan agar para Korwilkersatdik dan pengawas sekolah juga ikut mendukung program pembangunan pemkab yang lain. For example, penanganan tengkes (stunting), lansia miskin sebatang kara, serta masalah sosial lainnya.

Ipuk added, untuk mendukung peningkatan sumber daya manusia (HR) dan indeks pembangunan manusia (IPM), Pemkab Banyuwangi telah meluncurkan berbagai program di sektor pendidikan.