The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Tim Medis Pastikan Ririn-Evi Tewas Bukan Akibat Racun

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Kematian Ibu dan Anak di Alasbuluh

WONGSOREJO – Dugaan penyebab tewasnya Tumarini Ririn, 47, and his daughter, Evi Novitasari, 15, Alasbuluh Villager, Kecamatan Wongsorejo dipastikan bukan karena racun. Nevertheless, untuk memastikan penyebab kematian tersebut butuh waktu dengan cara otopsi.

Kepala Puskesmas Wongsorejo Shadiq mengatakan, dari hasil pemeriksaan dokter jaga ketika itu saat dibawa ke Puskesmas Wongsorejo, keduanya sudah dalam kondisi meninggal dunia. Setelah dilakukan pemeriksaan luar secara menyeluruh pada tubuh korban, petugas tidak menemukan kecurigaan luka bekas kekerasan atau penganiayaan.

“Tidak ditemukan luka bekas jeratan atau apapun," he said. Saat itu kondisi rahang jenazah sudah kaku dan tidak bisa dibuka. Hal itu lantaran rentang waktunya sudah lebih dari dua jam setelah meninggal dunia. “Jika dugaan kematian akibat menenggak racun, meski dua jam pasti masih meninggalkan bau tidak sedap dan mengeluarkan busa," he said.

Pada tahapan kejang-kejang, bola mata dapat menonjol keluar dan manik mata dapat menjadi tidak reaktif. Kerusakan terhadap saraf optik dan retina, mulut dapat berbusa yang terkadang disertai darah, merupakan indikasi terjadinya edema paru.

Dugaan lain, penyebab kematian karena dibekap paksa menggunakan bantal pada bagian pernapasan hidung dan mulut, juga akan terdeteksi dan terlihat jelas dari hasil pemeriksaan retina mata, “Biasanya ciri korban mati lemas, wajah kebiruan, bengkak, mulut dan mata kebiruan," he explained.

Dokter yang saat itu melakukan pemeriksaan juga mengaku aneh dengan peristiwa tersebut. Because, ciri-ciri fisik kedua jenazah tersebut seperti lazimnya jenazah yang meninggal dengan wajar. Salah satu upaya yang bisa dilakukan untuk mengungkap pasti penyebab kematian adalah dengan otopsi. However, karena pihak keluarga tidak menghendaki hal tersebut, maka otopsi tidak bisa dilakukan.

“Pihak keluarga sudah menyatakan dalam surat pernyataan bermaterai menolak untuk diotopsi, dan meminta jenazah langsung dikebumikan,” tandas Kapolsek Wongsorejo, Iptu Kusmin. Previously reported, warga Desa Alasbuluh, Kecamatan Wongsorejo Rabu geger menyusul ditemukannya Tumarini alias Ririn, 47, and his daughter, Evi Novitasari, 15, dead.

Jenazah ibu dan anak ini tergeletak di tempat tidur. Penyebab kematian ibu dan anak itu misterius. The information that is widely developed in Alasbuluh Village says:, if the victim intentionally commits suicide because he is in debt. However, informasi itu masih harus didukung alat bukti di loaksi kejadian.

Because, ketika dilakukan pemeriksaan, tanda-tanda yang mengarah kepada pembunuhan atau bunuh diri belum ditemukan. Sekujur tubuh kedua korban tidak ditemukan luka akibat penganiayaan. Mulut kedua korban juga tidak mengeluarkan busa sebagai ciri- ciri kematian akuibat menenggak racun.

To find out the motive and cause of the death of this mother and child, polisi membawa keduanya ke Puskesmas Wongsorejo. sadly, dari pihak keluarga menolak jika tubuh korban dilakukan otopsi. Padahal secara medis, salah satu cara mengungkap penyebab kematian ibu dan anak tersebut adalah dengan diotopsi. (radar)

Exit mobile version