BANYUWANGI – Entah apa yang merasuki BY (47), residents of Grajagan Village, Purwoharjo District, Banyuwangi. Ia dengan tega membacok istri berinisial SW (47) dan anaknya DK (28).
Akibat penganiayaan itu korban mengalami luka-luka di sejumlah tubuh. Saat ini korban tengah di rawat di RS Graha Medika.
According to police information, alasan pelaku melakukan penganiayaan karena alasan gara-gara tidak diterima diceraikan.
“Perkara ini awalnya dipicu perdebatan lantaran pelaku enggan diceraikan,” jelas Kapolsek Gambiran, AKP Abdul Rohman, Sunday (14/5/2023).
Biduk rumah tangga korban memang tengah diguncang prahara. Sampai saat ini telah dilakukan persidangan sampai 10 kali di Pengadilan Agama (PA) Banyuwangi Regency.
Korban bersikukuh meminta cerai, sementara pelaku tetap tidak mau menceraikan.
Pada malam itu pelaku niatnya berbincang perkara rumah tangga di rumah korban yang berada di Gambiran. Selama ini mereka sudah lama pisah ranjang.
Namun saat itu, pelaku sudah membawa celurit. “Dalam percakapan tersebut Pelaku meminta kepada Korban agar tidak menceraikannya namun korban tetap bersikukuh untuk bercerai,” police chief said.
Saat tengah serius berbincang, malam itu si anak berinisial DK pamit untuk pergi bekerja. Namun oleh pelaku ditahan.
DK bersikukuh berangkat, pelaku menganggap DK tidak sopan. Karena geram dia mengayunkan celurit yang sudah dipersiapkan.
“Sabetan itu mengenai punggung DK,” he said.
Mengetahui anaknya di bacok, Sw pun berupaya melerai. Namun pelaku yang sudah kalap juga membacok Sw berulang kali.
“Bacokan itu mengenai bagian wajah, dan beberapa bagian tubuh lainnya,” the light.
Pasca melakukan pembacokan, pelaku berlari ke dapur dan mengambil pisau. Dia hendak bunuh diri.
“Dia menikam perutnya sendiri, niatnya bunuh diri, tapi dia berhasil diselamatkan,” he explained.
Korban selamat dan menjalani operasi. Pelaku juga masih dirawat untuk kemudian akan diperiksa lebih lanjut.
» Click more news on Google News INDONESIAN VOICE
herald | : Muhammad Nurul Yakin |
Editor | : Bahrullah |