The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Has swallowed up billions of APBD funds, Rogojampi Banyuwangi RTH Building Project Left Stalled – Radar Banyuwangi

sudah-menelan-dana-apbd-milyaran,-proyek-gedung-rth-rogojampi-banyuwangi-dibiarkan-mangkrak-–-radar-banyuwangi
Has swallowed up billions of APBD funds, Rogojampi Banyuwangi RTH Building Project Left Stalled – Radar Banyuwangi
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

RadarBanyuwangi.id – Bangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rogojampi yang berada di Pasar Hewan Desa Gitik, Rogojampi Kecamatan District, Banyuwangi, mangkrak.

Bangunan yang telah menghabiskan dana APBD hingga miliaran rupiah itu, tidak terawat dan dibiarkan terbengkalai, Tuesday (17/9).

Gedung RTH Rogojmpi itu mulai dibangun pada 2016, pembangunannya belum selesai semua, dan kondisinya cukup memprihatinkan. Tidak jelas gedung ini akan digunakan untuk apa.

“Sangat disayangkan, dibangun bagus tapi tidak jelas akan digunakan untuk apa,” terang salah satu tokoh pemuda Rogojampi, R Ainur Rofqi.

Menurut Rofqi, jika RTH itu dikelola dengan baik, akan menjadi ladang tambahan untuk perekonomian masyarakat di sekitarnya.

“Kalau RTH Rogojampi bisa diselesaikan dan segera difungsikan, pasti akan lebih ramai. Para pedagang dan pelaku UMKM bisa berkembang,” ungkap ketua Forum Solidaritas Pemuda (Fosda) asal Dusun Sidomulyo, Gitik Village, Kecamatan Rogojampi ini.

Meski belum bisa beroperasi seperti layaknya RTH lain, kata Rofqi, para pemuda sering membuat acara di gedung RTH Rogojampi seperti senam bersama, bhakti social, dan kegiatan sosial lainnya.

Ketua Forum Rogojampi Bersatu (FRB) Irfan Hidayat mengaku sangat menyayangkan pembangunan RTH Rogojampi di Desa Gitik yang tak kunjung tuntas.

even though, pembangunan gedung tersebut sudah menelan anggaran hingga miliaran rupiah.

“Percuma kalau dibiarkan tak terurus, apalagi tidak sampai berfungsi," he said.

Pl) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (PU-CKPP) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono mengatakan, bangunan eksisting itu sebagian dari rencana membangun RTH terpadu di semua kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, dan itu amanah regulasi terkait lingkungan hidup.

“RTH terpadu itu multifungsi, untuk aktivitas warga seperti kegiatan olahraga, economy, budaya dan lainnya,He said.

It is just. Obviously he, pandemi Covid-19 menjadikan rencana pentahapan pembangunan RTH terpadu di Desa Gitik itu tersendat.

“Anggaran beberapa tahun terserap untuk pemulihan pasca Covid 19, utamanya UMKM dan perbaikan jalan,” jelas lelaki yang akrab disapa Yayan ini.


Page 2


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Bangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Rogojampi yang berada di Pasar Hewan Desa Gitik, Rogojampi Kecamatan District, Banyuwangi, mangkrak.

Bangunan yang telah menghabiskan dana APBD hingga miliaran rupiah itu, tidak terawat dan dibiarkan terbengkalai, Tuesday (17/9).

Gedung RTH Rogojmpi itu mulai dibangun pada 2016, pembangunannya belum selesai semua, dan kondisinya cukup memprihatinkan. Tidak jelas gedung ini akan digunakan untuk apa.

“Sangat disayangkan, dibangun bagus tapi tidak jelas akan digunakan untuk apa,” terang salah satu tokoh pemuda Rogojampi, R Ainur Rofqi.

Menurut Rofqi, jika RTH itu dikelola dengan baik, akan menjadi ladang tambahan untuk perekonomian masyarakat di sekitarnya.

“Kalau RTH Rogojampi bisa diselesaikan dan segera difungsikan, pasti akan lebih ramai. Para pedagang dan pelaku UMKM bisa berkembang,” ungkap ketua Forum Solidaritas Pemuda (Fosda) asal Dusun Sidomulyo, Gitik Village, Kecamatan Rogojampi ini.

Meski belum bisa beroperasi seperti layaknya RTH lain, kata Rofqi, para pemuda sering membuat acara di gedung RTH Rogojampi seperti senam bersama, bhakti social, dan kegiatan sosial lainnya.

Ketua Forum Rogojampi Bersatu (FRB) Irfan Hidayat mengaku sangat menyayangkan pembangunan RTH Rogojampi di Desa Gitik yang tak kunjung tuntas.

even though, pembangunan gedung tersebut sudah menelan anggaran hingga miliaran rupiah.

“Percuma kalau dibiarkan tak terurus, apalagi tidak sampai berfungsi," he said.

Pl) Kepala Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya Perumahan dan Pemukiman (PU-CKPP) Banyuwangi, Suyanto Waspo Tondo Wicaksono mengatakan, bangunan eksisting itu sebagian dari rencana membangun RTH terpadu di semua kecamatan di Kabupaten Banyuwangi, dan itu amanah regulasi terkait lingkungan hidup.

“RTH terpadu itu multifungsi, untuk aktivitas warga seperti kegiatan olahraga, economy, budaya dan lainnya,He said.

It is just. Obviously he, pandemi Covid-19 menjadikan rencana pentahapan pembangunan RTH terpadu di Desa Gitik itu tersendat.

“Anggaran beberapa tahun terserap untuk pemulihan pasca Covid 19, utamanya UMKM dan perbaikan jalan,” jelas lelaki yang akrab disapa Yayan ini.