Busairi juga mengisahkan pengalaman dengan Lasminto saat membangun dapur rumah. Meski dia polisi, namun dia berusaha untuk membantu mengerjakan tugas berat.
“Sempat bangun dapur. Dia ngaduk semen ya bisa. Padahal dia polisi tapi dia tidak sungkan untuk jadi ‘kuli’ waktu di sini. Sempat saya cegah tapi dia ndak always,” he added.
Hal yang sama diungkapkan oleh Nelson, tetangga Lasminto di Banyuwangi. Meski hanya kenal sesaat, namun kebaikan Lasminto selalu dikenang. Tak jarang dia mentraktir tetangga hanya sekadar kopi dan rokok.
“Anaknya baik. Saya sempat jemput orang tuanya di bandara. Kadang waktu ngobrol di rumah dia langsung pergi sebentar. Pulangnya dia bawa rokok satu-satu untuk tamunya ini,” he added.
Meski jarang pulang ke Banyuwangi, dia selalu memberikan kabar kepada tetangga dan keluarga.