The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Sempat Cekcok dengan Ayahnya, Warga Sutri Banyuwangi Tewas Gantung Diri

sempat-cekcok-dengan-ayahnya,-warga-sutri-banyuwangi-tewas-gantung-diri
Sempat Cekcok dengan Ayahnya, Warga Sutri Banyuwangi Tewas Gantung Diri
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

RadarBanyuwangi.id – Warga Lingkungan Sutri, Sobo Village, Banyuwangi digegerkan dengan penemuan jenazah dalam kondisi tergantung dan sudah membusuk, Monday (7/10).

Jenazah laki-laki yang diperkirakan berusia 38 tahun itu diketahui berinisial T, anak dari Tasripin yang tinggal bersama dengan anaknya tersebut.

Peristiwa tragis ini terungkap usai adanya cekcok antara korban dan ayahnya yang tunanetra pada hari Kamis lalu (3/10).

Maleah, bibi korban mengungkapkan bahwa T memiliki masalah perilaku dan pernah terjerat hukum terkait narkoba.

Read Also: Proses Pembuatan Kacang Oven, Camilan Kaya Nutrisi dan Non-Minyak

Menurut pengakuan yang didapatkan dari sang dari sang kakak, T seringkali berlaku kasar terhadap Tasripin.

“Dia sering kali menendang dan memukul saya (Ipin) jika saya tidak memenuhi permintaannya (T),” ungkap Maleah menirukan cerita dari kakaknya.

Dua hari setelah cekcok tersebut, Maleah, yang tinggal di sebelah rumah korban mencium bau tak sedap.

“Sempat saya kira berasal dari bangkai tikus. Tapi sampai empat hari baunya tidak juga hilang,” he added.

Read Also: Tambahkan Daun Ini untuk Menambah Aroma Kacang Goreng Lebih Nikmat dan Gurih

However, setelah empat hari berlalu, Maleah yang mulai curiga karena pintu rumah tidak terbuka sama sekali, segera melaporkan hal ini ke Ketua RT setempat.

around 14.00 WIB, Monday (7/10), warga sekitar bersama Ketua RT mendobrak pintu rumah dan menemukan jenazah korban yang sudah dalam keadaan tergantung selama kurang lebih empat hari.

Pihak kepolisian segera melakukan evaluasi terhadap jenazah, yang kemudian dibawa ke RSUD Blambangan untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Keluarga korban mengaku telah mengikhlaskan keadaan tersebut dan merasa prihatin terhadap nasib Tasripin yang kerap mendapat perilaku tidak layak dari anaknya. (*)

Exit mobile version