The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Social  

Protes Penertiban, Warga Bakar Lapak

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

ROOFTILE – Penertiban bangunan di lahan Pertanian Genteng yang dilakukan petugas Satpol PP bersama sejumlah petugas gabungan dan Forpimka Genteng sempat diwarnai ketegangan kemarin. Warga yang menolak penertiban, HM. Kharir Alamshah, membakar lapaknya sendiri.

Akibat ulah itu, RT residents 5 RW 2 Dusun Jenisari, Kulon Tile Village, itu sempat diamankan ke Polres Banyuwangi. After being asked for information, sore harinya Kharir dipulangkan. “Saya bakar sendiri warung saya. Jangan disikapi secara berlebihan. Apalagi sampai diberitakan membakar mobil Satpol PP. Itu tidak benar,’’ jelas Kharir setelah dipulangkan dari Polres Banyuwangi.

Pantauan Jawa Pos Radar Banyuwangi, semula aktivitas penertiban tersebut berjalan lancar. However, o'clock 10.30 situasi berubah menjadi ricuh. Tiba-tiba Kharir membakar bungkusan koran berisi bahan plamer. Bungkusan tersebut jatuh di dekat mobil Satpol PP yang diparkir di dekat lokasi penertiban.

Usai melakukan aksi tersebut, Kharir ditenangkan oleh warga. Setelah ditenangkan, dia kembali menuju lapaknya yang sudah dibongkar dan mengambil bungkusan yang sama dari tumpukan tanaman hias. Bungkusan tersebut dia lempar ke atas ijuk.

Without waiting long, bungkusan tersebut berkobar dan membakar bagian atas lapaknya. Petugas gabungan dan pemadam kebakaran yang sudah bersiap di lokasi langsung mengamankan dan menyemprotkan air guna memadamkan api.

Usai melakukan aksi nekat tersebut, Kharir meninggalkan tempat menuju rumahnya mengendarai motor. Not long ago, aparat kepolisian menjemputnya. Next, dia diamankan ke Polres. Menurut Kharir, bangunan yang dia bakar miliknya sendiri, sehingga tidak perlu disikapi berlebihan.

“Saya bakar warung saya sendiri,"he said. Terkait jenis bahan bakar yang digunakan, Kharir mengaku serbuk sejenis bahan penua kayu yang didapat dari temannya. Bukan bahan berbahaya sejenis mesiu yang disampaikan orang-orang. “Itu semacam serbuk untuk melamer,he explained.

Terkait penertiban yang dilakukan kemarin, sebenarnya dia sudah bisa menerima. However, dia merasa dizalimi. Selama ini dia sangat kooperatif terkait lahan yang ditempati. Berdasar perjanjian, pihaknya siap dan akan pindah manakala lokasi tersebut akan dibangun.

“Kalau dibangun saya pindah,he explained. Kepala Satpol PP Banyuwangi, Edy Supriyono, menjelaskan proses penertiban bangunan sudah melalui prosedur, mulai teguran satu sampai tiga. Not only that, penertiban ini dilakukan dengan cara pendekatan sebaik mungkin dengan warga. Pihaknya tetap memperhatikan keberadaan barang-barang milik warga yang bisa digunakan kembali,” kita bongkar dengan humanis,” he said.

Selain membongkar, petugas Satpol PP juga membantu proses pemindahan barang-barang dari lokasi menuju rumah warga. “Kita bantu kirim ke rumahnya. Tidak bayar,he explained. Terkait protes adanya dugaan tebang pilih karena di tempat lain tidak dilakukan penertiban, Edy menegaskan semua lahan yang menyalahi aturan akan ditertibkan. “Saya tidak tebang pilih. Ini soal waktu saja,” tandas mantan camat Banyuwangi itu. (radar)