The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Special Posyandu Handling ODGJ in Banyuwangi, Involve Residents as Volunteers

posyandu-khusus-tangani-odgj-di-banyuwangi,-libatkan-warga-sebagai-relawan
Special Posyandu Handling ODGJ in Banyuwangi, Involve Residents as Volunteers
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Banyuwangi Friday, 28 June 2024 15:35 WIB

Banyuwangi memiliki Posyandu yang khusus menangani pasien dengan gangguan mental atau Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ). Penderita ODGJ mendapat layanan pemulihan kesehatan mental. Mereka juga dilatih dan diberdayakan sesuai dengan passion-nya masing-masing.

Program Posyandu kesehatan jiwa ini digagas Puskesmas Benculuk, Cluring District. Dalam penanganan ODGJ, Posyandu ini mendapatkan pendampingan dan pengawasan tim kesehatan jiwa dari Puskesmas dan relawan dari masyarakat sekitar. Para pasien ODGJ ini juga diberdayakan. Some are directed as artists, seamstress, to culinary businesses.

Banyuwangi Regent, Ipuk Fiestiandani melihat langsung keahlian para pasien ODGJ ini. Mereka menampilkan seni jaranan, at the Karangrejo Hamlet Hall, Cluring Village/District, Thursday, 27 June 2024. Mereka ada yang menabuh gamelan, ada hingga menjadi penari jaranan buto.

“This is a very good program. Apart from that, his mental health was restored, ODGJ patients are also empowered, so that it is easier for them to be accepted by society,he explained.

Ipuk added, melalui program ini, ODGJ patients receive support from local residents. Dengan dukungan ini diharapkan para pasien ODGJ ini bisa segera pulih dan kembali menjalani kehidupan yang normal.

Program ini melibatkan masyarakat sekitar yang tergabung dalam relawan “Kader Jiwa” yang bertugas membantu tim kesehatan jiwa Puskesmas. Currently there are total 10 soul cadres involved. These cadres will convey information regarding the whereabouts and progress of the patient's condition. Then, informasi diteruskan kepada tim Puskesmas saat ada indikasi warga yang menjadi suspek ODGJ baru.

Setelah mendapatkan informasi, tim dari Puskesmas akan meninjau ke lapangan. Kemudian dilakukan skrining untuk memastikan apakah memang yang bersangkutan mengalami gangguan mental atau tidak.

“Skrining juga diperlukan untuk menentukan jenis penanganan yang sesuai dengan kondisi pasien,” jelas Kepala Puskesmas Benculuk, Tatiek Setyaningsih.

Residents who are declared to have mental disorders, further treatment will be carried out. Such as administering medication and mental therapy by mental health nurses. Dalam proses terapi, selain ada pemberian obat secara rutin, pasien juga diberi kesibukan sesuai dengan bakat dan minatnya.

At the moment, there is 14 pasien ODGJ yang aktif memeriksakan diri ke Posyandu Jiwa di Puskesmas Bencukuk. The team is also on standby 24 hours if at any time there are reports from residents.

“Selain tim Puskesmas, juga melibatkan unsur Forpimka dalam penanganan ini," he concluded.

Read too

Like

Exit mobile version