The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Petilasan Senopati Kerajaan Mataram Jadi Jujugan Peziarah, Warga Muncar Banyuwangi Gelar Selamatan di Petilasan Mbah Kopek

petilasan-senopati-kerajaan-mataram-jadi-jujugan-peziarah,-warga-muncar-banyuwangi-gelar-selamatan-di-petilasan-mbah-kopek
Petilasan Senopati Kerajaan Mataram Jadi Jujugan Peziarah, Warga Muncar Banyuwangi Gelar Selamatan di Petilasan Mbah Kopek
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

RadarBanyuwangi.id – Puluhan warga mengikuti selametan di petilasan Mbah Kopek yang berada di tengah persawahan dan pemakaman umum Dusun Sumberjoyo, Kumendung Village, Kecamatan Muncar pada Selasa (18/9) night.

Dalam tradisi ini digelar bertepatan dengan padang bulan itu, diantara warga ada melakukan tirakatan atau mandi untuk menyucikan diri di petilasan yang disakralkan itu.

“Peziarah yang ke sini biasanya mandi di sumber,” ungkap Busono, 55, salah seorang tokoh masyarakt setempat.

Petilasan Mbah Kopek, light him, dulunya sumber air yang menjadi tempat Mbah Joyo Kusumo, salah satu senopati Kerajaan Mataram bertapa.

That said, Mbah Kopek pernah bertapa dan moksa di tempat tersebut. Tak jauh dari petilasan, ada pohon beringin besar yang berusia ratusan tahun.

Tepat di bawah pohon beringin tua itu, ada sumber air yang selalu mengalir sepanjang masa.

“Meski cuaca kemarau, sumber air masih tetap mengalir,He said.

Petilasan Mbah Kopek, kata Busono, kerap didatangi para peziarah dari kampung sekitar hingga dari berbagai wilayah di Indonesia.

Ada yang dari Yogyakarta, Kediri, Palembang, to Borneo. Di petilasan itu, ada gazebo yang biasa dibuat tempat bermalam para peziarah.

“Kalau punya hajat, biasanya warga menggelar selametan di tempat ini,he explained.

Petilasan Mbah Kopek semakin terkenal saat ada pengusaha yang meminta petunjuk karena akan membuka usaha.

It turns out, usahanya sukses. Dari cerita itu, petilasan ini semakin ramai dan banyak dikunjungi orang.

“Orang-orang yang datang ke sini biasanya ingin menyepi, dan memohon dengan doa karena akan punya hajat,” ujar Anwar, 60, warga sekitar yang kerap berkunjung di petilasan.

Setelah berdoa di dekat petilasan dan menggelar selametan, serta menyucikan diri di sumber air, hajat yang diminta biasanya akan terkabul.


Page 2

Thursday, 19 September 2024 | 05:18 WIB


Page 3

RadarBanyuwangi.id – Puluhan warga mengikuti selametan di petilasan Mbah Kopek yang berada di tengah persawahan dan pemakaman umum Dusun Sumberjoyo, Kumendung Village, Kecamatan Muncar pada Selasa (18/9) night.

Dalam tradisi ini digelar bertepatan dengan padang bulan itu, diantara warga ada melakukan tirakatan atau mandi untuk menyucikan diri di petilasan yang disakralkan itu.

“Peziarah yang ke sini biasanya mandi di sumber,” ungkap Busono, 55, salah seorang tokoh masyarakt setempat.

Petilasan Mbah Kopek, light him, dulunya sumber air yang menjadi tempat Mbah Joyo Kusumo, salah satu senopati Kerajaan Mataram bertapa.

That said, Mbah Kopek pernah bertapa dan moksa di tempat tersebut. Tak jauh dari petilasan, ada pohon beringin besar yang berusia ratusan tahun.

Tepat di bawah pohon beringin tua itu, ada sumber air yang selalu mengalir sepanjang masa.

“Meski cuaca kemarau, sumber air masih tetap mengalir,He said.

Petilasan Mbah Kopek, kata Busono, kerap didatangi para peziarah dari kampung sekitar hingga dari berbagai wilayah di Indonesia.

Ada yang dari Yogyakarta, Kediri, Palembang, to Borneo. Di petilasan itu, ada gazebo yang biasa dibuat tempat bermalam para peziarah.

“Kalau punya hajat, biasanya warga menggelar selametan di tempat ini,he explained.

Petilasan Mbah Kopek semakin terkenal saat ada pengusaha yang meminta petunjuk karena akan membuka usaha.

It turns out, usahanya sukses. Dari cerita itu, petilasan ini semakin ramai dan banyak dikunjungi orang.

“Orang-orang yang datang ke sini biasanya ingin menyepi, dan memohon dengan doa karena akan punya hajat,” ujar Anwar, 60, warga sekitar yang kerap berkunjung di petilasan.

Setelah berdoa di dekat petilasan dan menggelar selametan, serta menyucikan diri di sumber air, hajat yang diminta biasanya akan terkabul.

Exit mobile version