The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Pesilat 14 Tahun di Banyuwangi Tewas Saat Latihan, Diduga Dipukul Pelatih yang Masih di Bawah Umur

pesilat-14-tahun-di-banyuwangi-tewas-saat-latihan,-diduga-dipukul-pelatih-yang-masih-di-bawah-umur
Pesilat 14 Tahun di Banyuwangi Tewas Saat Latihan, Diduga Dipukul Pelatih yang Masih di Bawah Umur
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

KOMPAS.com – ARH (14), seorang pesilat di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur meninggal dunia saat melakukan latihan silat pada Minggu (22/9/2024).

Diduga ia meninggal setelah dipukul sang pelatih, JAZ yang masih berusia 17 year. Sang pelatih tercatat sebagai warga asal Kecamatan Bandarsribawono, Kabupaten Lampung Timur.

Baik korban dan terduga pelaku sama-sama tercatat sebagai santri di salah satu pondok pesantren di Banyuwangi.

Peristiwa tersebut terjadi saat korban dan rekan-rekannya sedang berlatih silat di Desa/Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi Regency.

Read too: 10 Oknum Pesilat Keroyok Remaja hingga Tewas, PSHT Kabupaten Malang Buka Suara

Berdasarkan kronologi tertulis yang diterima Kompas.com, kasus tersebut berawal saat lima siswa dari salah satu perguruan silat Sub Krasak, Ranting Tegalsari melakukan latihan penguatan fisik.

Latihan fisik tersebut didampingi sang pelatih, JAZ (17). Secara bergantian JAZ memukul dada semua siswa.

Saat dadanya dipukul oleh JAZ, ARH terjatuh ke belakang dan tak sadarkan diri. Oleh pelatih dan rekan-rekannya, korban dibawa masuk ke dalam rumah warga.

Korban sempat mendapatkan bantuan pernapasan dari pelatih lain, Ys. Karena tak ada respon, ARH kemudian dibawa ke Puskesmas Tegalsari dan dinyatakan meninggal dunia oleh tenaga medis.

Read too: 10 Oknum Pesilat Ditetapkan Tersangka Pengeroyokan Remaja di Malang

Kasat Reskrim Polresta Banyuwangi Kompol Andrew Vega membenarkan kejadian tersebut.

“Kasus ini dilimpahkan ke unit PPA Satreskrim Polresta Banyuwangi,” kata dia dalam pernyataan tertulisnya.

Ia juga menyebut pihak keluarga menerima kematian korban sebagai musibah dan menolak autopsi. Selain itu pihak keluarga juga tak menuntut pihak pelatih, perguruan silat serta pondok pesantren.

Listen breaking news and featured news we're right on your phone. Select your favorite channel to access Kompas.com WhatsApp Channel news : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Make sure you have installed the WhatsApp application.

Exit mobile version