PENERIMAAN perserta didik baru (PPDB) adalah kegiatan yang rutin dilaksanakan setiap tahun. But unfortunately, pelaksanaan PPDB kerap terjadi kesalahan yang sama dari tahun ke tahun. Untuk menghindari hal tersebut, diperlukan identifikasi permasalahan. Not only that, pihak-pihak terkait juga harus mencari jalan keluar permasalahan non teknis yang tidak jarang terjadi selama pelaksanaan PPDB.
Seperti diutarakan Ketua Dewan Pendidikan Banyuwangi, Sugihartoyo. he said, identifikasi permasalahan regulasi mutlak diperlukan untuk Perlu Identifikasi Masalah semakin menyempurnakan pelaksanaan PPDB. Terutama PPDB online seperti saat ini. Sugihartoyo menambahkan, selain permasalahan teknis, panitia PPDB di suatu sekolah kadang mengalami persoalan non teknis.
He exemplifies, panitia PPDB di suatu sekolah pernah didatangi massa dalam jumlah yang cukup besar. Dengan alasan tertentu, mereka meminta tambahan pagu di sekolah tersebut. Jika permintaannya tidak dituruti, massa me- ngancam akan memboikot sekolah. Untuk mengantisipasi kejadian serupa, added Sugihartoyo, sebaiknya dilakukan pertemuan dengan seluruh stakeholder. "Because, kejadian semacam itu terjadi tidak hanya sekali.
Jika ini terus dibiarkan, sekolah yang akan kerepotan," he explained. Sugihartoyo juga mendesak Dinas Pendidikan (Dispendik) progresif menangani permasalahan anak-anak berkebutuhan khusus. “Selama ini ada kesan anak-anak berkebutuhan khusus tidak mendapat akses yang optimal untuk diterima di suatu sekolah," he concluded.
On the other side, sekolah-sekolah swasta merasa jengah dengan penambahan kelas yang dilakukan oleh sekolah negeri dengan alasan untuk menambah jam mengajar guru dan kepentingan sertifikasi. “Guru-guru di sekolah swasta juga butuh sertifikasi,” sesal anggota Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) Swasta, Anton Sunartono. However, Anton mengaku sekolah swasta siap bersaing dengan sekolah-sekolah negeri. “Tekad kita, di masa-masa yang akan datang, siswa akan menangis jika tidak diterima bersekolah di sekolah swasta," he said. (radar)
