The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Commemorate the Sanctity of Pancasila, The Cemetuk Crocodile Hole Monument, Banyuwangi, is busy with visitors

commemorate-the-sanctity-of-Pancasila,-monument-crocodile-hole-cemetuk-banyuwangi-busy-visitors
Commemorate the Sanctity of Pancasila, The Cemetuk Crocodile Hole Monument, Banyuwangi, is busy with visitors
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

RadarBanyuwangi.id – Indonesian Communist Party Rebellion (PKI) known as Movement 30 September PKI (G30S/PKI) on 1965 dengan menculik dan membunuh sejumlah jenderal, tidak hanya terjadi di Jakarta dan Jogjakarta. Kekacauan dan pembantaian yang dilakukan PKI, juga dilakukan di Banyuwangi.

At least, 62 Pemuda Ansor dari Kecamatan Muncar, on 18 October 1965 oleh gerombolan PKI dibantai dan dikubur di Monumen Lubang Buaya Dusun Cemetuk, Cluring Village/District. Monumen ini, kini menjadi lokasi yang kerap dikunjungi setiap peringatan Hari Kesaktian Pancasila 1 October. “Di momen ini biasanya ramai pengunjung,” kata juru kunci Monumen Lubang Buaya, Supingi, 64.

Setiap perayaan Hari Pancasila 1 Oktober atau mengenang G30S/PKI, light him, Supingi menyebut lokasi Monumen Lubang Buaya kental dengan aroma bunga taburan. “Kalau pas tidak momennya, ya tidak ramai dan tidak bau bunga seperti sekarang,” tuturnya pada Jawa Pos Radar Genteng.

Read Also: In Action at Five Crime Scenes, Stolen proceeds to buy methamphetamine, Perpetrators of Theft and Terror at a Number of Schools in Muncar

According to Supingi, kunjungan ke Monumen Lubang Buaya biasanya ramai pada 29 and 30 September, as well as 1 October. Di luar itu, pada Agustus dan Syuro okupansi pengunjung juga meningkat. “Biasanya sehari ada empat rombongan yang datang. For today (yesterday), rombongan dari Pemerintah Desa Cluring ke sini," he said.

According to Supingi, mayoritas kunjungan itu, untuk melakukan doa bersama di tiga lubang lokasi 62 mayat Pemuda Ansor dikubur. “Juga ada yang tanya-tanya soal sejarah lokasi ini, kalau bisa ya saya jawab," he explained.

Supingi menyebutkan, Monumen Lubang Buaya itu pada 2013 ditetapkan sebagai Desa Wisata oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi. “Sekarang ini banyak perbaikan, kemarin di bulan Agustus baru saja pavingisasi, catnya juga diperbarui,He said.

Village head (village head) Cluring, Sunarto tabur bunga di lokasi tersebut diikuti perangkat desa, Babinsa, Babinkamtibmas, dan warga sekitar. “Tabur bunga ini juga untuk memperingati Hari Kesaktian Pancasila,” cetus Kades Sunarto.

Tabur bunga yang diadakan di Monumen Lubang Buaya, light him, sudah rutin digelar setiap 30 September. Dalam kegiatan ini, juga dilakukan doa bersama untuk para pahlawan yang telah dibantai PKI. “Di lubang buaya ini oleh PKI dibuat mengubur 62 pemuda yang telah dibantai," he explained.(sas/abi)