The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Peneliti AS Teliti Cabai Jamu di Banyuwangi

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

SONGGON – Saat harga cabai rawit melambung tinggi, harga cabai jamu tetap stabil. Walau harga stabil, cabai jamu memiliki berpotensi besar merambah pasar mancanegara. However, tanaman cabai jamu di Banyuwangi masih minim.

even so, banyak peneliti asing yang tertarik mengupas tanaman cabai jamu itu. Seperti cabai jamu di Desa Sragi, Kecamatan Songgon. Meski hanya seluas seperempat hektare, tapi ternyata tanaman tersebut menjadi pilot project para peneliti asing. Salah satu yang meneliti adalah Joneve Murphy.

Peneliti asal Amerika Serikat itu datang ke Banyuwangi untuk mengamati cabai jamu tersebut. “Kata Joneve Murphy, cabai jamu kaya manfaat,” ungkap Camat Songgon, Wagiyanto, beberapa waktu. Wagiyanto mengungkapkan, Joneve Murphy adalah peneliti sekaligus penulis dunia di Majalah The Guardian New Paper.

“Indonesia termasuk negara ke 18 yang dikunjungi dia," he explained. he said, kalau Joneve itu sengaja datang ke berbagai dunia untuk meneliti berbagai tanaman. In Banyuwangi, the light, dia meneliti tanaman khusus yang menggunakan pupuk organik.

“Di sini kita punya kelompok tani yang intens menggunakan pupuk organik," he explained. Para pelaku tani itu tergabung dalam Komunitas Tani Organik Soko Bumi Jowo. “Selain meneliti cabai jamu, Joneve juga meneliti padi dan aneka sayuran," he said. (radar)

Exit mobile version