Show: Wednesday, 3 July 2024 14:46 WIB
Special
PMI asal Banyuwangi yang pulang dalam kondisi sakit dan memilukan.
Journalist Report Tribune Jatim Network, Aflahul Abidin
TRIBUNJATIM.COM, BANYUWANGI – Seorang pekerja migran Indonesia (PMI) asal Desa Bangsring, Wongsorejo District, Kabupaten Banyuwangi pulang dalam keadaan yang memprihatinkan.
PMI yang bekerja di Malaysia itu kondisinya sakit dengan badan kurus-kering.
Koordinator Pos Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P4MI) Banyuwangi Fery Meryanto menjelaskan, PMI tersebut adalah Fitriyah (37).
I guess, Fitriyah diperlakukan secara buruk oleh majikannya di Negeri Jiran.
Fitriyah pulang ke Banyuwangi difasilitasi oleh Badan Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) East Java.
Read too: 28 Foreigners raided by National Police Headquarters in Banyuwangi, Stay 1 House Near Market, Want to Find Work
Ia tiba di Tanah Air pada Senin (1/7/2024).
Butuh usaha ekstra untuk memulangkan dia. Because, kondisinya lemas tak berdaya dan hanya bisa berbaring di tempat tidur.
Fery menjelaskan, pemulangan Fitriyah berawal dari pengaduan yang diterima oleh BP3MI jatim.
Setelah melewati proses panjang, perempuan tersebut akhirnya dapat dipulangkan ke kampung halamannya.
“Dia diduga mendapat perlakuan tidak baik dari majikan selama di Malaysia.
Akhirnya sakit dan di sana juga dibantu proses pemulangannya,” kata Fery, Wednesday (3/7/2024).
Menurut Fery, Fitriyah sudah bekerja selama dua tahun di Malaysia.
Ia bekerja sebagai asisten rumah tangga. Keberangkatannya ke Malaysia untuk mengadu nasib, memperbaiki ekonomi keluarga.
Read too: Terungkap Pelaku Pembunuhan PMI di Malaysia, Satu Kecamatan di Jember, Pelaku juga Meninggal
Penelusuran P4MI, Fitriyah berangkat ke Malaysia melalui jalur nonprosedural alias ilegal. Namanya tak terdata pada sistem yang dimiliki oleh pemerintah.
Menurut Fery, kasus PMI ilegal seperti yang dialami Fitriyah sering terjadi.
Therefore, pihaknya meminta masyarakat untuk berhati-hati.
Inhabitant, he said, harus lebih peduli atas lingkungannya. Terutama pergerakan warga ke luar negeri.
“Perlu dipastikan, apakah kepergiannya sudah betul atau tidak sesuai prosedur,” tambah Fery.