Radarbanyuwangi.id – Aparat kepolisian membubarkan ratusan warga yang tengah menggelar sound battle di lapangan Desa Sidowangi, Wongsorejo District, Saturday morning (7/4).
Action jor-joran voice sound system yang sempat berlangsung selama dua jam itu, akhirnya dihentikan sekitar pukul 02.00.
Dari informasi yang diperoleh Java Post Radar Banyuwangi, aksi adu sound system tersebut melibatkan warga dari desa di wilayah Kecamatan Wongsorejo.
Kegiatan tersebut sebenarnya merupakan agenda arisan rutin yang digelar oleh warga.
Originally, sound battle digelar di lapangan Desa Sidodadi. However, berhubung pihak desa tidak mengizinkan akhirnya kegiatan tersebut dipindah ke lapangan Desa Sidowangi.
”Kegiatan seperti ini rutin digelar setiap malam minggu. Berhubung ada surat edaran dari pemkab terkait larangan sound battle, kami minta tidak digelar di sini,” kata Kades Sidodadi Sidiq Wibisono.
Read Also: Opak Gambir, Jajanan Jadul Khas Lebaran di Banyuwangi, Rasanya Gurih Bentuknya Mirip Seruling
Setelah tak jadi digelar di Sidodadi, participant sound battle bergeser ke lapangan Desa Sidowangi. Over there, aktivitas menghidupkan sound system dengan suara menggelegar di atas truk sempat berlangsung cukup lama. Start at 24.00 until 02.00.
Sound battle terus berlangsung sampai aparat kepolisian datang. Polisi kemudian meminta acara tersebut dihentikan karena dianggap mengganggu masyarakat yang sedang beristirahat.
”Bhabinkamtibmas bersama kades Sidowangi mengimbau agar aksi sound system dihentikan. Warga kemudian kembali ke rumahnya masing-masing,” kata Kapolsek Wongsorejo AKP Eko Darmawan.
Eko added, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh kades di Kecamatan Wongsorejo untuk menyampaikan informasi terkait larangan sound battle kepada warganya.
”Kalau tetap ada yang nekat menggelar sound battle, kades diminta segera koordinasi dengan kami. Takbir boleh di masjid atau musala, tapi jangan di jalan-jalan,” he said. (fre/aif/c1)
