The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Muhammad Mukhtar Latifil Ansori is the Best Graduate at UIMSYA Blokagung, Keep Studying Even Though You're Sick

muhammad-mukhtar-latifil-ansori-is-the-best-graduate-in-uimsya-blokagung,-still-studying-despite-sickness
Muhammad Mukhtar Latifil Ansori is the Best Graduate at UIMSYA Blokagung, Keep Studying Even Though You're Sick

RadarBanyuwangi.id – Muhammad Mukhtar Latifil Ansori, from the village of Krajan, Tembokrejo Village, Muncar District, salah satu wisudawan Universitas KH Mukhtar Syafaat (Uimsya) Blokagung, Banyuwangi yang paling bangga dalam prosesi wisuda sarjana dan pasca sarjana pada Senin (14/10).

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (Febi) Program Studi (Study Program) Ekonomi Syariah (Esy) that, dinyatakan sebagai wisudawan terbaik tingkat universitas dengan IPK 3.88. Ansori yang sudah tinggal di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Karangdoro Village, Kecamatan Tegalsari sejak MTs itu, selama ini memiliki segudang prestasi. “Semua ini penuh pengorbanan,"he said to the Jawa Pos Radar Tile.

Raihan prestasi itu, ternyata didapat dengan tidak gampang. Anak terakhir dari dua bersaudara pasangan suami istri (couple) Moh Bukhori, 59, dan Sri Indah Winayu, 51, itu harus melewati jalan terjal berupa tempaan mental dan banyak pengorbanan. “Dalam kondisi apapun, sakit atau seperti apa, ketika ada kuliah, saya pasti masuk, karena menurut saya presensi sangat penting," he said.

Read Also: UIMSYA Blokagung Graduation 350 Student, Will Open 7 New Bachelor's and Master's Programs

Especially, Ansori harus kuliah sambil belajar di pesantren yang jadwalnya cukup padat. So that, ia harus pintar-pintar mengatur waktu agar semuanya bisa berjalan dengan lancar serta maksimal. "I've already 10 tahun mondok, dibilang lama juga tidak terlalu lama, tapi juga tidak sebentar," he said.

Meski harus selalu membagi waktu dalam belajar, Ansori rupanya berprestasi sejak dulu. Saat di MTs Al Amiriyah, MA Al Amiriyah dan masuk di Uimsya Blokagung, selalu terdepan. “MTs saya masuk program unggulan Bahasa Arab, di MA saya masuk jurusan IPA dan selalu tiga besar,He said.

Ansori juga akrab dengan atmosfer perlombaan. Hal ini juga yang membuat cowok yang mahir sebagai master of ceremony (MC) ini selalu termotivasi belajar. “Saya pernah ikut olimpiade matematika, poetry, dan yang paling sering lomba pidato Bahasa Arab," he said.

Not only that, Ansori juga akrab di keorganisasian. Hal ini menurutnya penting sebagai modal pendewasaan ketika kuliah di Uimsya. “Saya seperti mahasiswa pada umumnya, saya aktif di Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) dan Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema),” tutur pemuda yang mulai semester 8 sudah aktif mengajar di MTs Al Amiriyah itu.

Dari keikutsertaannya di segala bentuk organisasi itu, Ansori mengaku banyak mendapat pengalaman soal komunikasi dengan teman, bahkan pihak luar. “Saya pernah menjadi panitia lomba yang diadakan Forum Silaturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) se Jawa Timur," he said.

Kegemarannya dalam mengikuti lomba itu, rupanya tidak datang secara alami. Ada dorongan dari kedua orang tuanya. “Peran orang tua sanget berpengaruh banget. Dari kecil saya sudah dibilangi sama ibu bapak, kalau mau ikut lomba silahkan, mau prestasi juara kelas silahkan, mau cari beasiswa silahkan, nanti uang (gift) tetap buat saya, dan orang tua tetep ngirim jatah,” katanya seraya tertawa.

Itulah yang menjadi reward tak terhingga bagi Ansori lantaran sejak semester tiga selalu mendapat beasiswa akademik. “Orang tua tetep ngasih uang UKT, uang beasiswa ada disaya heheeehe, jadi itu membuat tambah semangat untuk cari beasiswa terus,"he said.(sas/abi)