The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Meriahnya Festival Imlek di Banyuwangi

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Ribuan warga keturunan Tionghoa meramaikan festival Imlek yang di balut dengan perhelatan kirab budaya di Banyuwangi, Saturday (17/3/2018).

Kegiatan yang masuk dalam salah satu rangkaian Banyuwangi Festival ini, di meriahkan oleh 19 kelenteng Hoo Tong Bio se-Jawa, Bali dan Lombok dan ribuan warga keturunan Tionghoa.

Para peserta yang terlibat dalam Kirab Budaya ini di awali dari Tempat Ibadah Tri Dharma (TITD) Kelenteng Hoo Tong Bio, lalu menuju ke kawasan Jalan Piere Tendean, RA Kartini Street, Pendopo Sabha Swagatha Blambangan, Jalan PB Sudirman, Jalan Wahid Hasyim dan finish di Kelenteng Hoo Tong Bio.

Saat membuka kegiatan ini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, Festival Imlek ini masuk sebagai rangkaian agenda wisata Banyuwangi Festival karena pihaknya terus berkomitmen untuk mengangkat tradisi dan kebudayaan yang hidup di Banyuwangi.

“Kirab budaya Tionghoa ini wujud komitmen pemerintah daerah untuk mengakomodir semua tradisi yang ada di masyarakat,Said Anas.

He reasoned, Festival Imlek ini masuk ke dalam agenda Banyuwangi Festival karena pihaknya ingin menunjukkan bahwa budaya Tionghoa adalah juga bagian dari Banyuwangi. Banyuwangi yang dihuni banyak etnis, religion, dan budaya namun bisa saling hidup rukun.

Bupati Anas juga mengatakan festival di Banyuwangi bisa sebagai alat untuk mendorong solidaritas, culture, toleransi, tradisi dan inklusivisme.

“Festival ini bisa menjadi penguat untuk menumbuhsuburkan toleransi antar umat beragama untuk bersama-sama membangun daerah," he said.

Dikatakan Kabag Kesra Pemkab Banyuwangi, Moh.Lukman, Festival Imlek ini digelar bertepatan dengan peringatan ke-234 Hari Kebesaran Yang Mulia Kongco Tan Hu Cin Jin. Where, kelenteng-kelenteng yang ada ini membawa kim sing atau sim beng atau dewa-dewinya untuk diarak keliling kota.

“Startnya di Kelenteng Hoo Tong Bio, lalu memutari kota sejauh 4,5 km,” tutur Lukman.

Selain pesertanya dari berbagai daerah, di sepanjang perjalanan kirab masyarakat dihibur kesenian Liong Barongsai. Don't miss, kesenian lokal Banyuwangi juga ditampilkan.

“Seperti, Barong Kemiren, tari pitik-pitikan, jaran goyang, jejer gandrung, horse bones, dan macan Ontal. So that, budaya Tionghoa berpadu dengan budaya Banyuwangi,” papar Lukman.

Dan di klenteng Hoo Tong Bio juga ada penerimaan Kim Sing dari masing masing utusan kelenteng.

Exit mobile version