The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

KTP Lama Tidak Berlaku

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI – Kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) mulai berlaku kemarin (1/1). Bagi warga yang sudah merekam data, tapi belum menerima e-KTP masih ditoleransi menggunakan KTP lama. Head of the Department of Population and Civil Registry (Dis pen dukcapil) Banyuwangi, Sudjani says, masa berlaku e-KTP di mulai Januari 2013, dan KTP lama sudah tidak berlaku. Sudjani menjelaskan, proses penyerahan e-KTP akan berlangsung hingga 31 October 2013 coming.

After 31 October, maka semua penduduk Banyuwangi sudah harus memiliki KTP berbasis elek tro nik. Setelah pengambilan e-KTP, maka KTP lama tidak berlaku lagi. Karena tidak berlaku, maka KTP lama walaupun masih ber laku harus diserahkan kepada pihak kecamatan saat pengambilan e-KTP. “Mulai Januari ini e-KTP sudah dapat di gunakan untuk mendapat layanan di instansi pemerintah dan swasta,He said. Proses penyerahan e-KTP dilakukan secara cepat.

So far, said Sudjani, e-KTP di serah kan kepada pemilik setelah di aktifkan pihak kecamatan. Mengacu Surat Edaran Kemendagri, penyerahan e-KTP harus menunggu pengaktifan terlebih dahulu. Proses pengaktifan e-KTP hanya bisa dilakukan di kantor kecamatan. Because, peralatan untuk mengaktifkan e-KTP hanya ada di kantor kecamatan. Pemerintah pusat masih memprioritaskan peralatan e-KTP di kantor kecamatan. “Kabupaten belum punya peralatan untuk mengaktifkan e-KTP,He said.

He added, hingga per tengahan Desember 2012 then, proses perekaman data e-KTP tuntas sekitar 85 percent. From 1,52 juta wajib KTP, there are still around 15 persen yang belum merekamkan data. Aktivitas perekaman data e-KTP masih cukup tinggi. Data yang terpantau di Dispen dukcapil akhir tahun lalu, jumlah warga yang merekamkan data masih sekitar 150 orang setiap hari. Jumlah 150 orang per hari itu merupakan sisa dari 15 persen warga yang belum merekam data. “Sekarang hasil perekaman data sudah lebih dari 85 percent. Alasan warga biasanya karena baru datang dari luar kota,Sudjani added. (radar)

Exit mobile version