The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Victims of Rudapaksa Attempts in Tegalsari Village, Banyuwangi, receive Assistance from the Banyuwangi Social Service PPPA Team

korban-upaya-rudapaksa-di-desa-tegalsari-banyuwangi-dapat-pendampingan-tim-pppa-dinsos-banyuwangi
Victims of Rudapaksa Attempts in Tegalsari Village, Banyuwangi, receive Assistance from the Banyuwangi Social Service PPPA Team
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Radarbanyuwangi.id – Meanwhile, Head of Social Service for Women's Empowerment and Family Planning (Social Service PPKB) Banyuwangi Regency, Henik Setyorini mengambil tindakan cepat dengan memberikan pendampingan terhadap NT, 17, korban rudapaksa asal Desa/Kecamatan Tegalsari.

Tim Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) dari Dinsos PPKB langsung melakukan pendampingan. “Dari tim PPPA melakukan pendampingan secara melekat kepada korban,” he said to Jawa Pos Radar Tile.

Anggota Tim PPPA dari Dinsos PPKB Banyuwangi Alizha Amalia mengungkapkan, proses pendampingan tidak hanya fokus pada psikis korban. Tetapi aspek lain seperti lingkungan dan medis korban turut diperhatikan.

“Kami melakukan pendampingan secara medis seperti visum, psikolog, atau psikiater. Rencananya tim PPPA akan melaksanakan pendampingan melekat kepada korban,He said.

Selain korban, kata Alizha, pendampingan juga memperhatikan kondisi orang tua korban. Perhatian pada orang tua korban cukup luas, meliputi faktor ekonomi dan psikis. “Takutnya dari pihak keluarga juga ada trauma. Jika masalah ekonomi, kami akan mencoba memberikan bantuan usaha untuk meningkatkan ekonomi pada keluarga korban," he said.

Proses pendampingan ini, it's clear, dilakukan hingga ada putusan terhadap pelaku. Selama itu, psikis korban akan dipantau dan didampingi dari tim PPPA. “Korban kami fokuskan pada psikis dan kondisi pendidikan," he explained.

Pada kasus NT ini, Alizha dan tim akan berkoordinasi dengan instansi pendidikan tempat NT menimba ilmu. Dalam koordinasi tersebut, Alizha berharap pihak sekolah dapat memberikan keamanan terhadap korban dengan menjaga psikis korban selama di sekolah.

“Kami tidak hanya memberikan pendampingan di rumah, tetapi juga di sekolah. Sehingga prestasi korban tidak berkurang, kami berkoordinasi dengan pihak sekolah,"he said.(rei/abi)