The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Tempered by the weather, The price of rustic tiles at the Banyuwangi roof tile market has skyrocketed: Tomato prices continue to decline

keteteran-dihantam-cuaca,-harga-pedesan-di-pasar-genteng-banyuwangi-jadi-melejit:-harga-tomat-malah-terus-ndelosor
Tempered by the weather, The price of rustic tiles at the Banyuwangi roof tile market has skyrocketed: Tomato prices continue to decline
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

Radarbanyuwangi.idHarga cabai di awal Juli 2024 mengalami kenaikan dibandingkan pada akhir Juni 2024. Peningkatan harga ini, sangat dirasakan oleh para pedagang dan konsumen di Pasar Genteng 1 and 2, Kulon Tile Village, Tile District.

Di awal Juli, harga cabai merah besar mencapai Rp 32 thousand per kg, naik dari Rp 26 ribu per kg di akhir Juni. Meanwhile, harga cabai rawit melonjak tajam menjadi Rp 48 thousand per kilogram, dari sebelumnya yang hanya Rp 28 thousand per kilogram.

“Harga cabai rawit melonjak paling tinggi dibanding jenis cabai lainnya,” ujar salah satu pedagang Pasar Induk Genteng 1, Siti Komariyah, 43.

Menurut pedagang asal Dusun Maron, Kulon Tile Village, Genteng District, kenaikan harga juga terjadi pada cabai hijau, yang awal Juli ini menjadi Rp 40 thousand per kilogram.

even though, di akhir Juni harga cabai hijau hanya Rp 33 thousand per kilogram. “Kenaikan harga cabai mulai dirasakan konsumen," he said.

According to Siti, faktor cuaca dan pasokan yang terbatas menjadi penyebab utama naiknya harga cabai. Besides that, permintaan yang tetap tinggi turut memengaruhi harga di pasar. “Cuaca buruk menghambat produksi cabai, sehingga pasokan berkurang,he explained.

Read Also: SIPEPEK, Aplikasi Layanan Digital yang Tengah Jadi Buah Bibir Nitizen dan Masyarakat: Dinilai Vulgar dan Saru Tapi Ini Arti Sesungguhnya

Para pedagang berharap, harga cabai bisa segera stabil agar tidak memberatkan konsumen. Mereka juga meminta pemerintah untuk memperhatikan masalah pasokan dan distribusi. “Kami berharap ada solusi dari pemerintah,” harap Siti.

Konsumen juga merasa terbebani dengan kenaikan harga cabai ini. Banyak dari mereka yang mengeluhkan pengeluaran yang meningkat untuk kebutuhan dapur.

“Belanja jadi lebih mahal sekarang,” kata Lina Ardini, 34, asal Dusun Curah Ketangi, Setail Village, Tile District.

Read Also: Juragan 99 Trans Memang Lain, Toilet Bus Sleepernya Tak Cuma Untuk Pipis: Tenyata Juga Bisa Dipakai Untuk BAB

Lina mengatakan, kenaikan harga ini membuatnya harus mengurangi pembelian cabai. Ia terpaksa mencari alternatif bumbu masak untuk menekan biaya. “Terpaksa beli cabai lebih sedikit, atau ganti bumbu lain,” he added.

Berbeda dengan cabai, harga tomat justru bertahan di harga yang murah. Di awal Juli, harga tomat masih bertahan di angka Rp 4.000 per kg, sama seperti akhir Juni.

“Harga tomat malah murah terus, ini sudah nyaris hampir satu bulan” ujar Sri Hartimingsih, 46, pedagang di Pasar Genteng 2.


Page 2

Tempered by the weather, The price of rustic tiles at the Banyuwangi roof tile market has skyrocketed: Tomato prices continue to decline

Tuesday, 9 July 2024 | 03:30 WIB


Page 3

Radarbanyuwangi.idHarga cabai di awal Juli 2024 mengalami kenaikan dibandingkan pada akhir Juni 2024. Peningkatan harga ini, sangat dirasakan oleh para pedagang dan konsumen di Pasar Genteng 1 and 2, Kulon Tile Village, Tile District.

Di awal Juli, harga cabai merah besar mencapai Rp 32 thousand per kg, naik dari Rp 26 ribu per kg di akhir Juni. Meanwhile, harga cabai rawit melonjak tajam menjadi Rp 48 thousand per kilogram, dari sebelumnya yang hanya Rp 28 thousand per kilogram.

“Harga cabai rawit melonjak paling tinggi dibanding jenis cabai lainnya,” ujar salah satu pedagang Pasar Induk Genteng 1, Siti Komariyah, 43.

Menurut pedagang asal Dusun Maron, Kulon Tile Village, Genteng District, kenaikan harga juga terjadi pada cabai hijau, yang awal Juli ini menjadi Rp 40 thousand per kilogram.

even though, di akhir Juni harga cabai hijau hanya Rp 33 thousand per kilogram. “Kenaikan harga cabai mulai dirasakan konsumen," he said.

According to Siti, faktor cuaca dan pasokan yang terbatas menjadi penyebab utama naiknya harga cabai. Besides that, permintaan yang tetap tinggi turut memengaruhi harga di pasar. “Cuaca buruk menghambat produksi cabai, sehingga pasokan berkurang,he explained.

Read Also: SIPEPEK, Aplikasi Layanan Digital yang Tengah Jadi Buah Bibir Nitizen dan Masyarakat: Dinilai Vulgar dan Saru Tapi Ini Arti Sesungguhnya

Para pedagang berharap, harga cabai bisa segera stabil agar tidak memberatkan konsumen. Mereka juga meminta pemerintah untuk memperhatikan masalah pasokan dan distribusi. “Kami berharap ada solusi dari pemerintah,” harap Siti.

Konsumen juga merasa terbebani dengan kenaikan harga cabai ini. Banyak dari mereka yang mengeluhkan pengeluaran yang meningkat untuk kebutuhan dapur.

“Belanja jadi lebih mahal sekarang,” kata Lina Ardini, 34, asal Dusun Curah Ketangi, Setail Village, Tile District.

Read Also: Juragan 99 Trans Memang Lain, Toilet Bus Sleepernya Tak Cuma Untuk Pipis: Tenyata Juga Bisa Dipakai Untuk BAB

Lina mengatakan, kenaikan harga ini membuatnya harus mengurangi pembelian cabai. Ia terpaksa mencari alternatif bumbu masak untuk menekan biaya. “Terpaksa beli cabai lebih sedikit, atau ganti bumbu lain,” he added.

Berbeda dengan cabai, harga tomat justru bertahan di harga yang murah. Di awal Juli, harga tomat masih bertahan di angka Rp 4.000 per kg, sama seperti akhir Juni.

“Harga tomat malah murah terus, ini sudah nyaris hampir satu bulan” ujar Sri Hartimingsih, 46, pedagang di Pasar Genteng 2.