The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

PSI Banyuwangi cadres and sympathizers confronted Kaesang Pangarep's group

cadres-and-sympathizers-psi-banyuwangi-intercept-group-kaesang-pangarep
PSI Banyuwangi cadres and sympathizers confronted Kaesang Pangarep's group
Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI, Jurnalnews – Rombongan Ketua Umum PSI, Kaesang Parangep, mendapat penghadangan saat melintasi di Jalan Raya Gajahmada, Tile Village, Tile District, Banyuwangi oleh simpatisan dan kader PSI DPC Genteng, Banyuwangi.

Antusiasme tinggi dari simpatisan dan kader terlihat saat Kaesang akhirnya turun dari mobil untuk menyapa mereka. Kejadian ini menyebabkan kemacetan lalu lintas, tetapi Kaesang tetap menyempatkan diri untuk bertemu dengan mereka yang sudah menunggu sejak pagi.

Sepanduk yang terbentang di jalan menjadi penghalang, tetapi setelah turun dari mobil, Kaesang langsung disambut dengan kalungan bunga dan jabatan tangan oleh simpatisan dan kader PSI.

Meskipun tidak banyak yang disampaikan oleh putra bungsu Presiden Jokowi itu, Kaesang mengingatkan bahwa kemacetan akan terjadi jika terlalu lama berada di tepi jalan. Setelah interaksi singkat, Kaesang kembali naik ke mobil dan melanjutkan perjalanan menuju kawasan Banyuwangi Kota.

Bukan hanya simpatisan dan kader PSI yang antusias, seorang warga bernama Ana Alifa yang berkesempatan bertemu dengan Kaesang mengaku kaget dan tidak menyangka bisa melihat langsung sosok Kaesang.

“Senang banget, tak menyangka saya bisa bertemu langsung dengan Kaesang. Tadi sempat saya beri bunga mawar. It turns out, orangnya tidak sesuai dengan gambar, Kaesang orangnya putih bersih dan tinggi. Saya menunggu kedatangan Kaesang sejak tadi pagi,said.

Ketua DPC PSI Genteng, Wiwit Latifa, menjelaskan bahwa pihaknya sengaja menghentikan rombongan untuk menyampaikan aspirasi kepada Kaesang secara langsung. Nevertheless, Kaesang mengingatkan tentang kemacetan jika terlalu lama berada ditepi jalan raya.

“Ini tidak sesuai rencana kita. Seharusnya Kaesang bisa agak lama mendengar aspirasi dari kita, ia berpesan tidak bisa lama-lama karena jalan macet. Kita hanya bisa memberikan kalung bunga kepada Kaesang dan berbicara singkat,” jelas Wiwit Latifa.

Ia mambahkan, “Karena terdapat kemacetan, kita langsung menuju Wisata Underwater Bangsring untuk menemui Kaesang dan menyampaikan aspirasi kita di sana.” Ungkap Wiwit. (Eko/Ron/JN).

Exit mobile version