The Latest Collection of News About Banyuwangi
English VersionIndonesian

Widows in Banyuwangi Almost Become Victims of Extortion by Fake Virtual Dating Friends

Register your email to Subscribe to news delivered directly to your mailbox

BANYUWANGI, Jurnalnews – Aipda Romi, a policeman from Lampung, angkat suara terkait dugaan pemerasan yang menimpa seorang janda anak satu berinisial EW (36) from the village of tile Kulon, Tile District, Banyuwangi. Thursday (13/04/2023).

Romi mengaku kaget saat mengetahui fotonya digunakan untuk memeras EW setelah pelaku merekam area sensitif korban.

“Foto saya dipakai akun Facebook, turut prihatin apa yang dialami ibu EW," he explained.

Romi mengklarifikasi bahwa akun Facebook yang digunakan untuk memperdaya EW bukanlah miliknya.

Fotonya sengaja dicomot orang tak bertanggung jawab untuk melakukan tindakan yang tidak benar.

Besides that, pangkat Ipda yang disematkan pada akun tersebut tidaklah benar. Romi saat ini berpangkat Aipda, bukan Ipda seperti yang digunakan dalam akun palsu tersebut.

“Pangkat saya Aipda bukan Ipda. Berarti sudah jelas itu akun palsu," he explained.

Romi menyebut bahwa peristiwa penipuan dengan menggunakan akunnya sering terjadi dan menimpa sejumlah perempuan di Indonesia.

Pelaku kerap menargetkan pekerjaan yang berbeda, namun sebagian besar korbannya adalah wanita yang statusnya single mom atau janda dengan usia di atas 40 tahun yang mencari teman kencan di media sosial.

“Penipuan dengan seperti ini sering terjadi menimpa wanita single mom atau janda usia 40 tahun yang mencari teman kencan di media sosial.” Terang Romi.

Pelaku menggunakan modus yang sama dalam setiap kasus, yaitu merekam video asusila milik korban dan memeras korban dengan meminta uang.

Jika permintaan tidak dipenuhi, pelaku mengancam akan menyebar video tersebut di media sosial.

Sebagai seorang polisi, Romi meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap akun media sosial yang menggunakan fotonya.

Romi juga menegaskan bahwa penipuan seperti ini sudah basi dan sering terjadi, sehingga masyarakat harus selalu waspada dan berhati-hati dalam berinteraksi dengan orang yang tidak dikenal di media sosial.

“Polanya sama dan berulang kali terjadi, maka saya minta bagi perempuan pengguna media sosial agara diwaspadai.” Tutur Romi.

Previously, EW hampir menjadi korban pemerasan oleh teman kencan virtualnya yang mengaku sebagai perwira polisi berpangkat Ipda.

EW diperas senilai Rp20 juta lantaran video pribadinya diancam akan disebar oleh pelaku, yang mendapatkan video tersebut saat melakukan VCS dengan korban.

Writer : Eko PR

Editor : Rony Subhan

source